Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Naik ke Level 1,71%

BISNIS.COM, NEW YORK-Harga surat berharga negara AS turun untuk pertama kali dalam 3 hari karena dukungan kelompok G20 terhadap langkah stimulus Jepang, diperkuat spekulasi investor akan berlanjut untuk mencari return aset yang lebih tinggi.
Achmad Aris
Achmad Aris - Bisnis.com 20 April 2013  |  09:53 WIB
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Naik ke Level 1,71%

BISNIS.COM, NEW YORK-Harga surat berharga negara AS turun untuk pertama kali dalam 3 hari karena dukungan kelompok G20 terhadap langkah stimulus Jepang, diperkuat spekulasi investor akan berlanjut untuk mencari return aset yang lebih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi AS tenor 10 tahun naik 2 basis poin atau 0,02% ke level 1,71% pada pukul 5 sore di New York. Harga 2% surat utang yang jatuh tempo pada Februari 2023 turun 6/32 atau US$1,88 per nilai nominal US$1.000 ke level 102 21/32.

Yield telah jatuh 2 basis poin pada pekan ini dan menyentuh 1,67% pada 17 April, terendah sejak 12 Desember.

Yield acuan ditransaksikan di bawah rerata 200 hari moving average 1,75% untuk 6 hari berturut-turut. Moving averages merupakan indikator momentum.

"Jepang sedang membeli di tenor panjang dan kami melihat ekspektasi inflasi berkurang yang telah membawa orang kembali ke dalam pasar," kata Sean Murphy, Pedagang di Societe Generale SA di New York seperti dikutip Bloomberg.

"Kami mungkin oversold tetapi untuk sekarang kami terjebak dalam kisaran," ujarnya.

Manajer dana obligasi terbesar di dunia, Bill Gross, mengatakan dia membeli obligasi indeks inflasi AS setelah efek tersebut anjlok terendah kemarin dalam lebih dari setahun mengikuti lebih rendahnya rerata permintaan pada lelang surat berharga 5 tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

yield obligasi as treasuri
Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top