BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga surat berharga negara AS berada pada level termahal pada tahun ini setelah Presiden Federal Reserve Bank Charles Evans dan Narayana Kocherlakota membantu spekulasi bank sentral akan mulai membatasi pembelian obligasi negara.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (15/4/2013), yield obligasi AS 10 tahun tak banyak berubah hari ini yakni pada level 1,73% hingga pukul 9.47 pagi di Tokyo. Harga dari 2% surat utang yang jatuh tempo pada Februari 2023 itu tercatat 102 14/32.
Premium surat utang 10 tahun, model yang mencakup ekspektasi untuk tingkat bunga, pertumbuhan, dan inflasi, tercatat negatif 0,83% hingga 12 April. Level tersebut merupakan terendah sejak 14 Desember.
Level negatif mengindikasikan investor bersedia menerima yield di bawah apa yang dianggap nilai wajar.
The Fed membeli US$85 miliar obligasi dan utang perumahan sebulan untuk memacu pertumbuhan dengan menempatkan tekanan pada biaya pinjaman.
"Saya tidak berfikir saya bisa mengatakan bahwa mereka memerlukan untuk memotong kembali pembelian mereka," kata Hajime Nagata, seorang investor di Diam Co di Tokyo seperti dikutip Bloomberg.
"Data ekonomi tidak sebagus harapan pasar. Selama mereka menjaga pembelian, premi jangka panjang akan turun," ujarnya.
Presiden Fed Chicago Evans sebelumnya menyatakan kebijakan bank sentral tidak cukup akomodatif. Sementara itu, Kepala Fed Bank of Minnesota menyatakan akan melihat akomodasi lainnya. Kedua pria itu berbicara di Boston pada 13 April. (faa)