Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Infrastruktur Melonjak, Dorong IHSG Cetak Rekor

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks infrastruktur, utilitas dan transportasi mencetak rekor pada perdagangan Rabu (3/4/2013), seiring dengan indeks harga saham gabungan yang dalam pekan kemarin mencetak rekor hingga empat kali. Indeks infrastruktur,

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks infrastruktur, utilitas dan transportasi mencetak rekor pada perdagangan Rabu (3/4/2013), seiring dengan indeks harga saham gabungan yang dalam pekan kemarin mencetak rekor hingga empat kali.
 
Indeks infrastruktur, utilitas dan trasnportasi mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 1056,49 naik 23 poin, atau 2,26%. Laju indeks tersebut mempengaruhi kenaikan IHSG sebesar 65,61%.
 
Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak rekornya pada level 4.981,46, naik 24,21 poin atau 0,49%, dengan jumlah transaksi sebanyak 7,8 miliar saham, atau senilai Rp6,92 triliun.
 
Sementara itu, indeks keuangan pada perdagangan kemarin, naik 2,59 poin, atau 0,39% menjadi 662,13. Laju indeks keuangan tersebut mempengaruhi kenaikan IHSG hingga 20,62%.
 
Selanjutnya, indeks pertambangan mencatat level 1.831,32, dan mempengaruhi kenaikan IHSG hingga 19,18%, disusul indeks barang konsumsi di level 1.786,47 atau naik 0,38% dengan tingkat pengaruh terhadap IHSG sebesar 10,19%.
 
Menariknya, indeks properti dan konstruksi yang menjadi salah satu industri prospektif pada tahun ini justru tercatat terkoreksi 1,23% menjadi 449,38. Terkoreksinya indeks properti tersebut menahan laju kenaikan IHSG hingga -17,44%.
 
Kepala Riset Buana Capital Alfred Nainggolan mengatakan capaian rekor sepanjang sejarah indeks JAKINFR terdorong dari dua subsektor infrastruktur yakni saham energi dan telekomunikasi.
 
“Saham-saham seperti PGAS, EXCL, dan TLKM naik cukup signifikan hingga mendorong rekor tersebut,” ujarnya, saat dihubungi, Rabu (3/4).
 
Dia memperkirakan kenaikan signifikan dari saham EXCL terdorong dari rumor adanya rencana PT XL Tbk mengakuisisi perusahaan komunikasi lainnya yakni AXIS. Menurutnya, saham EXCL menjadi top buy investor domestik pada perdagangan Rabu (3/4/2013).

Kenaikan saham-saham besar telekomunikasi, lanjutnya, juga mendorong kenaikan saham-saham telekomunikasi lainnya. Apalagi saham seperti TLKM dan PGAS merupakan salah satu saham bertipe defensif sehingga banyak dibeli di tengah aksi ambil untung.
 
Terkait indeks pertambangan yang tengah bergerak positif, Alfred menilai, faktor tersebut lebih dikarenakan ekspektasi investor terhadap pembagian dividen. Menurutnya, saham-saham pertambangan cukup loyal dalam memberikan dividen bagi pemegang sahamnya.
 
“Saham-saham seperti ITMG, INDY, HRUM dan PTBA cukup besar dalam memberikan dividen. Rata-rata pembagian dividen sekitar 60% dari laba bersih,” katanya.
 
Berbeda dengan saham-saham properti yang tergolong kecil dalam membagikan dividennya. Meski demikian, terkoreksinya saham properti dalam indeks JAKPROP sejak awal pekan ini, lebih dikarenakan aksi ambil untung seiring dengan selesainya rilis laporan keuangan 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper