Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Lengkap Saham Infrastruktur di Pasar Modal Indonesia

Dengan meningkatnya anggaran infrastruktur APBN 2023 dari Rp365,8 triliun menjadi Rp392 triliun, sejumlah saham BUMN Karya diperkirakan mendapatkan angin segar.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Dengan meningkatnya anggaran infrastruktur APBN 2023 dari Rp365,8 triliun menjadi Rp392 triliun, sejumlah saham BUMN Karya diperkirakan mendapatkan angin segar. Proyek Ibu Kota Negara (IKN) juga menjadi katalis positif bagi para emiten seperti WSKT, WIKA, ADHI dan PTPP.

Emiten-emiten tersebut masuk dalam daftar saham di sektor infrastruktur atau IDXINFRA, sektor yang diisi dengan perusahaan-perusaan yang menyediakan layanan infrastruktur dan konstruksi. Sampai hari ini, Senin (02/10/2023) tercatat ada 65 saham di sektor Infrastruktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Di antara 65 saham tersebut juga terdapat beberapa emiten yang memiliki jumlah saham yang besar. Posisi tiga teratas emiten sektor infrastruktur dengan jumlah saham yang besar dipegang oleh PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL).

FREN telah tercatat di BEI sejak 29 November 2006 dan memiliki jumlah saham yang mencapai 335,38 miliar saham. TLKM, tercatat di BEI sejak 14 November 1995, memiliki jumlah saham yang sebesar 99,06 miliar saham. Di posisi ketiga, ada MTEL yang telah tercatat di BEI pada 22 November 2021, kini jumlah sahamnya mencapai 83,52 miliar saham. (Daffa Naufal Ramadhan)

Berikut daftar 65 saham di sektor infrastruktur beserta jumlah sahamnya:

1.      PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS) (2,08 miliar saham)

2.      PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) (31,18 miliar saham)

3.      PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) (7,25 miliar saham)

4.      PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) (587,15 juta saham)

5.      PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) (2,49 miliar saham)

6.      PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) (12,67 miliar saham)

7.      PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) (8,40 miliar saham)

8.      PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) (3,93 miliar saham)

9.      PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) (36,82 miliar saham)

10.  PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) (2,64 miliar saham)

11.  PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) (5,43 miliar saham)

12.  PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) (5,54 miliar saham)

13.  PT XL Axiata Tbk. (EXCL) (13,12 miliar saham)

14.  PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) (335,38 miliar saham)

15.  PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) (1,27 miliar saham)

16.  PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. (HADE) (2,12 miliar saham)

17.  PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) (1,35 miliar saham)

18.  PT Indosat Tbk. (ISAT) (8,06 miliar saham)

19.  PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) (16,30 miliar saham)

20.  PT First Media Tbk. (KBLV) (1,74 miliar saham)

21.  PT Leyand International Tbk. (LAPD) (3,96 miliar saham)

22.  PT Link Net Tbk. (LINK) (2,86 miliar saham)

23.  PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) (17,71 miliar saham)

24.  PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) (6,19 miliar saham)

25.  PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) (1,13 miliar saham)

26.  PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) (22,65 miliar saham)

27.  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) (99,06 miliar saham)

28.  PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) (3,41 miliar saham)

29.  PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) (51,01 miliar saham)

30.  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) (8,96 miliar saham)

31.  PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) (28,80 miliar saham)

32.  PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR) (2 miliar saham)

33.  PT Mitra Pemuda Tbk. (MTRA) (770 juta saham)

34.  PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) (6,34 miliar saham)

35.  PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) (16,08 miliar saham)

36.  PT Paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA) (3 miliar saham)

37.  PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) (2,81 miliar saham)

38.  PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) (2,75 miliar saham)

39.  PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) (33,33 miliar saham)

40.  PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW (816,99 juta saham)

41.  PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) (28,23 miliar saham)

42.  PT PP Presisi Tbk. (PPRE) (10,22 miliar saham)

43.  PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) (9,57 miliar saham)

44.  PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) (23,64 miliar saham)

45.  PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) (5,28 miliar saham)

46.  PT LCK Global Kedaton Tbk. (LCKM) (1 miliar saham)

47.  PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. (GHON) (550 juta saham)

48.  PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) (1,81 miliar saham)

49.  PT Meta Epsi Tbk. (MTPS) (2,08 miliar saham)

50.  PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) (3,66 miliar saham)

51.  PT Pratama Widya Tbk. (PTPW) (878,18 juta saham)

52.  PT Lancartama Sejati Tbk. (TAMA) (1,20 miliar saham)

53.  PT Djasa Ubersakti Tbk. (PTDU) (1,50 miliar saham)

54.  PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) (2,84 miliar saham)

55.  PT Fimperkasa Utama Tbk. (FIMP) (400 juta saham)

56.  PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) (83,52 miliar saham)

57.  PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM) (1,25 miliar saham)

58.  PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) (2,92 miliar saham)

59.  PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) (41,39 miliar saham)

60.  PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) (4,70 miliar saham)

61.  PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) (1,08 miliar saham)

62.  PT Aesler Grup Internasional Tbk. (RONY) (1,25 miliar saham)

63.  PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) (4,70 miliar saham)

64.  PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) (1,66 miliar saham)

65.  PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) (7,50 miliar saham)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper