BISNIS.COM,JAKARTA: Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa di tengah masih kuatnya kekhawatiran risiko jangka pendek terhadap Siprus.
Penguatan bursa saham acuan Wall Street ini lebih ditopang oleh data ekonomi yang menunjukan adanya perbaikan pada harga rumah dan manufaktur.
Penguatan ini mengangkat indeks Dow Jones menyentuh rekor baru, sedangkan indeks S&P 500 ditutup 2 poin lebih rendah dari penutupan tertingginya.
Data penjualan properti di pasar primer untuk bulan Februari tumbuh 411k vs est. 420k level, penurunan penjualan properti baru di picu oleh faktor cuaca.
Disisi lain indeks harga properti Case Shiller AS untuk Januari tumbuh 1,02% mom atau 8,08%, kedua data ini lebih baik dibandingkan dengan estimasi pasar.
Data ekonomi durable orders tumbuh 5,7% dibandingkan dengan estimasi 3,9% sementara apabila data sektor transportasi dikeluarkan data ini tercatat –0,5% pada Februari.
Indeks saham acuan kawasan Eropa bergerak mix semalam, data ekonomi AS menopang sentimen pasar ditengah ketidakpastian jangka pendek di Siprus. Pejabat Siprus pada Senin malam mengatakan bahwa bank akan tetap ditutup sampai Kamis.
Euro melanjutkan pelemahan dalam tiga hari berturut-turut. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran atas penerapan pajak atas deposito di negara Eropa yang bermasalah lainnya seperti yang terjadi di Siprus.
Indeks bursa saham Asia bergerak mix pagi ini. Fokus perhatian pasar Asia tertuju pada potensi penambahan stimulus moneter oleh BOJ dan kondisi ini mendorong Yen melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 4.771—4.897.