BISNIS.COM, JAKARTA—Saham-saham bertipe defensif menjadi layak untuk dikoleksi investor pada saat ini seiring dengan banyaknya sentimen negatif dari data ekonomi Indonesia yang akan memengaruhi kinerja indeks harga saham gabungan.
Analis Mandiri Sekuritas (Mansek) John Rachmat mengatakan pihaknya telah mengganti portofolio saham belinya menjadi saham-saham bertipe defensif. Menurutnya, saham-saham defensif tersebut dipilih berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.
“Dalam 8 tahun terakhir, IHSG telah mengalami 4 kali koreksi hingga 15%. Kami mencari saham-saham berkapitalisasi besar yang mencatatkan kinerja outperform saat IHSG terkoreksi setidaknya sebanyak tiga kali,” ujarnya dalam riset, Selasa (26/3/2013).
Dari risetnya tersebut sebanyak 16 saham yang mencatatkan kinerja positif sebanyak 3 kali dari 4 kali IHSG terkoreksi dalam, salah satunya adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Menurutnya, industri semen pada tahun ini masih akan terus tumbuh mengingat Semen Indonesia merupakan penyumbang terbesar terhadap kebutuhan semen hingga tahun depan. Adapun saham BBCA dan EXCL mencetak 4 kali outperform saat IHSG terkoreksi dalam 4 kali.
Selain saham berkinerja positif saat IHSG terkoreksi, dia juga menyebutkan sebanyak 22 saham yang mencatatkan kinerja negatif sebanyak 3 kali saat IHSG terkoreksi 15% (underperform).
Dia merekomendasikan untuk tidak menahan saham tersebut apabila IHSG dalam periode koreksi. (ra)