Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDANA KARYA PERKASA: RUPS Luar Biasa batal lagi

BISNIS.COM, JAKARTA—RUPS Luar Biasa emiten batu bara, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) yang sedianya digelar hari ini (15/3/2013), batal tanpa adanya alasan yang jelas.

BISNIS.COM, JAKARTA—RUPS Luar Biasa emiten batu bara, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) yang sedianya digelar hari ini (15/3/2013), batal tanpa adanya alasan yang jelas.

Padahal, RUPS Luar Biasa ini sudah enam kali dijadwal ulang. Tidak jelas apakah sebenarnya RUPS ini batal/tidak jadi, apakah pindah lokasi, atau diundur kembali jadwalnya.  

Pada 26 Februari 2013, Untung Haryono, Direktur Perdana Karya Perkasa dalam suratnya kepada Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberitahukan bahwa RUPS Luar Biasa akan digelar Jumat, 15 Maret.

Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di media massa, RUPS Luar Biasa sedianya digelar hari ini, Jumat (15/3) pukul 14.00 WIB di Hotel Grand Sahid Jaya. Namun ketika Bisnis mendatangani hotel tersebut, petugas hotel mengatakan tidak ada agenda RUPS yang dimaksud.

Ketika Bisnis mencoba mengkonfirmasi, Untung Haryono, Direktur Perdana Karya Perkasa tidak mengangkat telepon. Begitu pun saat Bisnis menghubungi kantor perseroan.

Agenda utama RUPS Luar Biasa adalah meminta persetujuan pemegang saham atas pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) I dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 26 miliar saham, di mana Fundamental Resources Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Dengan harga Rp250 per saham, dana yang akan diperoleh dari hasil PUT I adalah sebesar Rp6,5 triliun. Rencananya, Rp5,06 triliun akan digunakan untuk akuisisi 100% saham Ridgetop Holding Ventures Ltd pada Rits Ventures Limited, induk usaha perusahaan batu bara PT Indo Wana Bara Mining Coal.

Selanjutnya, sebesar Rp288 miliar dialokasikan untuk modal kerja Indo Bara, dan Rp1,152 triliun akan diberikan sebagai pinjaman untuk Indo Bara dan untuk pembangunan PLTU 2x25 MW di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Manajemen Perdana Karya menyatakan tujuan akuisisi adalah untuk meningkatkan cadangan batu bara, memperluas jaringan distribusi Perdana Karya, dan meningkatkan potensi pendapatan.

Saat ini, Indo Bara sudah mempunyai beberapa kontrak penjualan batu bara baik dengan pelanggan domestik, mau pun pelanggan luar negeri seperti dari Vietnam dan Hongkong.

Indo Bara memegang IUP Operasi Produksi tanggal 25 Oktober 2010 yang diterbitkan oleh Bupati Kutai Barat. Lokasi tambangnya berada di Kabupaten Kutai Barat, Kaltim seluas 5.000 hektare untuk jangka waktu 20 tahun.

Selain itu, agenda RUPS lainnya adalah perubahan susunan pengurus perseroan. Saat ini, susunan komisaris adalah Lie Hendry Widyanto (Komut), Istiardjo, dan Tukidi. Sementara, susunan direksi adalah Soerjadi Soedarsobo (Dirut), Doso Tjahyono Pribadi, dan Untung Haryono.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper