Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melonjak 113,45% dalam Sebulan, Saham Perdana Karya (PKPK) Disuspensi Bursa

Harga terus melonjak, BEI menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) mulai hari ini, Senin (23/9/2024).
Harga terus melonjak, BEI menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) mulai hari ini, Senin (23/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Harga terus melonjak, BEI menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) mulai hari ini, Senin (23/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) mulai hari ini, Senin (23/9/2024), usai harga saham melonjak hingga ratusan persen dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan pengumuman BEI, penghentian sementara saham PKPK karena terjadi lonjakan harga kumulatif saham di pasar. "Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PKPK," tulis BEI pada akhir pekan lalu (20/9/2024).

Adapun, tujuan penghentian sementara perdagangan saham PKPK adalah dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.

Selain itu, memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PKPK.

Penghentian sementara perdagangan saham PKPK tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. "Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulis BEI.

Sebelumnya, BEI pun memasukkan PKPK sebagai salah satu saham dengan pergerakan yang tidak biasa alias unusual market activity (UMA).

Berdasarkan data RTI Business, harga saham PKPK sempat melonjak hingga 24,62% dalam sehari perdagangan pada beberapa pekan lalu (12/9/2024). Esok harinya (13/9/2024), harga saham PKPK pun melonjak 24,49%.

Pada perdagangan terakhir, Jumat (20/9/2024), harga saham PKPK naik 7,35% ke level Rp730 per lembar. Total, harga saham PKPK melesat 113,45% dalam sebulan perdagangan.

Adapun, Manajemen PKPK telah memberikan jawaban terkait pergerakan volatilitas harga sahamnya. Menurut PKPK, informasi material yang dapat memengaruhi nilai efek hanya penyampaian keterbukaan informasi kepada publik pada 10 September 2024.

Dalam keterbukaan informasi itu, PKPK meresmikan pengapalan perdana batubara milik anak usahanya PT Tri Oetama Persada di Port Tanjung Jawa, Kalimantan Tengah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper