Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAHAM BAKRIELAND DISUSPENSI Gara-gara Default Obligasi

BISNIS.COM,JAKARTA—Otoritas bursa menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bakrieland Development Tbk sehubungan penundaan pembayaran pelunasan dan bunga obligasi yang jatuh tempo pada hari ini.Kadiv Penilaian Perusahaan Sektor Jasa

BISNIS.COM,JAKARTA—Otoritas bursa menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bakrieland Development Tbk sehubungan penundaan pembayaran pelunasan dan bunga obligasi yang jatuh tempo pada hari ini.

Kadiv Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI Umi Kulsum dan Kadiv Perdagangan Saham BEI Andre P.J. Toelle mengatakan penghentian sementara perdagangan saham emiten berkode ELTY dilakukan di seluruh pasar sejak hari ini, Senin (11/3/2013) sampai dengan adanya penjelasan lebih lanjut.

"Sehubungan penundaan pembayaran pelunasan dan bunga ke-20 obligasi I Barkrieland Development 2008 seri B, dengan ini diumumkan bahwa BEI melakukan suspensi atas saham dari emiten tersebut," tulis keduanya dalam keterangan resmi pagi ini.

Pada akhir pekan lalu, manajemen perseroan telah meminta perpanjangan waktu pelunasan utang pokok obligasi dan bunga obligasi I/2008 seri B senilai Rp280 yang akan jatuh tempo pada 11 Maret 2013.

Sekretaris Perusahaan Bakrieland Kurniawan Budiman mengatakan perseroan hingga saat ini belum dapat memenuhi pembayaran obligasi I/2008 seri B yang akan jatuh tempo pada 11 Maret 2013.

"Keterlambatan yang timbul dikarenakan program divestasi yang sedang diupayakan perseroan belum dapat diselesaikan sesuai perkiraan semula," katanya dalam keterbukaan informasi publik, Jum'at (8/3/2013).

Menurutnya, rencana refinancing yang diusahakan juga belum diperoleh karena posisi leverage perseroan yang masih tinggi sebagai dampak belum selesainya divestasi unit jalan tol yang dimiliki.

"Perseroan mengupayakan agar dana pelunasan pokok obligasi dan pembayaran bunga obligasi dapat dibayarkan pada Senin 11 Maret 2013 atau selambat-lambatnya pada Kamis 14 Maret 2013," janjinya.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebelumnya telah menurunkan peringkat obligasi lini usaha properti Grup Bakrie itu dari idB menjadi idCCC karena perseroan pengalokasian dana pelunasan obligasi I/2008 seri B masih belum tercukupi.

"Perusahaan baru mengalokasikan dana pelunasan obligasi sebesar Rp160 miliar, sisanya Rp120 miliar masih menunggu hasil divestasi aset yang belum termaterialisasi," ujar analis Pefindo Vonny Widjaja dalam riset pemeringkatan obligasi (1/3/2013).

Selain menurunkan peringkat, Pefindo juga masih menempatkan peringkat utang emiten yang saham dan obligasinya berkode ELTY tersebut pada posisi pengawasan kredit berimplikasi negatif.

Vonny menilai perusahaan Grup Bakrie yang dipimpin Ambono Janurianto tersebut masih menunggu penyelesaian proses administrasi divestasi asetnya.

"Pefindo akan memonitor terus realisasi pembayaran kas dari pembeli [aset]."

Bakrieland memiliki empat sektor usaha, yaitu properti perkotaan, residensial, hotel dan resort, serta infrastruktur terkait properti lain.

Per akhir 2012, pemegang saham Bakrieland adalah CGMI 1 (Custodian Code of Avenue Luxembourg SARL) sebesar 10,41%, Special-Purpose Mutual Fund Syailendra Multi Strategy Fund I 6,59%, dan 83%). Grup Bakrie memiliki sekitar 30% saham emiten tersebut melalui beberapa nama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper