Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SESI SIANG: Indeks Terkoreksi 2,47 Poin Ke 4.758,99

BISNIS.COM,JAKARTA--Sentimen positif regional dan global tak begitu dihiraukan oleh investor dalam negeri yang tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menutup sesi I, Selasa (5/3/2013), dengan koreksi sebesar 2,47 poin atau

BISNIS.COM,JAKARTA--Sentimen positif regional dan global tak begitu dihiraukan oleh investor dalam negeri yang tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menutup sesi I, Selasa (5/3/2013), dengan koreksi sebesar 2,47 poin atau 0,05% ke level 4.758,99.

Pada awal perdagangan indeks sempat menguat ke level 4.779,55 tetapi langsung berbalik arah dan terkoreksi di zona merah. Meski sempat beberapa kali mencoba menguat, indeks tak mampu memertahankan posisinya di zona hijau hingga sesi I berakhir. Sepanjang sesi I, IHSG bergerak pada rentang 4.751,48-4.779,55.

Di pihak lain, nilai tukar rupiah justru menguat tipis terhadap dollar AS sebesar Rp4 atau 0,04% ke level Rp9.710 per dollar AS.

Saham BJBR tercatat sebagai saham yang teraktif diperdagangkan sepanjang sesi I disusul kemudian saham MLPL dan KREN.

Pelemahan IHSG pada sesi I ditopang oleh lima sektor pembentuk IHSG yang bergerak negatif yang dipimpin oleh sektor aneka industri. Empat sektor yang bergerak positif adalah sektor industri dasar, sektor konsumen, sektor konstruksi, properti & real estate, dan sektor perdagangan, jasa & investasi.

Pergerakan IHSG pada sesi I ini bertolak belakang dengan pergerakan mayoritas bursa Asia yang bergerak positif seperti ASX 200 +1,29%, Kospi +0,47%, Nikkei 225 +0,17%, dan Hang Seng +0,26%.

Berdasarkan data perdagangan Indo Premier Securities, sebanyak 107 saham menguat, 141 saham melemah, 89 saham tak bergerak, dan 102 saham tak diperdagangkan.

Frekuensi perdagangan di pasar reguler pada sesi I tercatat 87.130 kali dengan 7,1 juta lot saham senilai Rp2,38 triliun.

Investor asing tercatat melakukan transaksi beli sebesar Rp1,78 triliun dengan transaksi jual sebesar Rp1,78 triliun. (bas)

Berikut data pasar selengkapnya:

Saham Pencetak Untung Terbesar:
* PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) +Rp13.000 ke Rp300.000
* PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) +Rp500 ke Rp12.000
* PT Mayora Indah Tbk (MYOR) +Rp450 ke Rp25.000

Saham Pencetak Rugi Terbesar:
* PT Nipress Tbk (NIPS) -Rp200 ke Rp6.000
* PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) -Rp150 ke Rp18.650
* PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -Rp150 ke Rp9.550

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper