Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham AS Berjatuhan, Indeks S&P 500 Turun 0,5%

NEW YORK--Saham-saham AS berjatuhan yang mendorong indeks S&P 500 mengalami penurunan terbesar sejak November 2012 di tengah kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa kemungkinan dapat meningkat dan lebih kecilnya perkiraan peningkatan pesanan pabrik

NEW YORK--Saham-saham AS berjatuhan yang mendorong indeks S&P 500 mengalami penurunan terbesar sejak November 2012 di tengah kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa kemungkinan dapat meningkat dan lebih kecilnya perkiraan peningkatan pesanan pabrik AS.

Semua dari 10 sektor pembentuk S&P 500 turun sekitar 0,5%. Saham Wal-Mart Stores Inc turun 1,2% seiring JPMorgan Chase & Co yang memangkas peringkat saham perusahaan. Saham Gannett Co. turun 6,7% di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan pendapatan TV tidak akan cukup untuk mengompensasi iklan cetak yang melemah.

Saham Herbalife Ltd naik 1,3%, rebound dari penurunan sebesar 12% setelah Komisi Perdagangan AS membenarkan pernyataan yang keliru bahwa perusahaan sedang dalam penyelidikan penegak hukum.

Indeks S&P 500 turun 1,2%, terbesar sejak 14 November 2012 ke level 1.495,71 di New York setelah menyentuh level tertinggi dalam 5 tahun pada minggu lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 129,71 poin atau 0,9% ke level 13.880,08. Lebih dari 6,3 miliar saham diperdagangkan di bursa AS hari ini, sejalan dengan rerata 3 bulan.

"Ada beberapa aksi ambil untung yang terjadi," kata Matthew Swaim, Manajer Investasi Advisory Research Inc yang berbasis di Chicago seperti dikutip Bloomberg, Selasa (5/1).

"Orang-orang menggambarkan sebuah konsekwensi untuk beberapa tahun terakhir di mana dalam musim semi Eropa dimulai yang kembali mengambil pusat perhatian dan menyebabkan jatuhnya pasar kita," tambahnya.

Indeks S&P 500 telah reli 5% bulan lalu karena anggota parlemen AS telah mencapai kompromi anggaran dan laporan kinerja emiten yang berada di atas ekspektasi. 

Indeks Dow Jones telah naik di atas level 14.000 pada pekan lalu atau pertama kali sejak 2007 dan merupakan 2% di atas level tertingginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : Bloomberg, Achad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper