Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri kantongi pinjaman US$150 juta

JAKARTA: Perusahaan petrokimia terintegrasi milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, mengantongi pinjaman sindikasi senilai US$150 juta  atau setara RP1,3 triliun (asumsi Rp8.700 per dollar AS) dari lima bank.Kelima bank tersebut

JAKARTA: Perusahaan petrokimia terintegrasi milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, mengantongi pinjaman sindikasi senilai US$150 juta  atau setara RP1,3 triliun (asumsi Rp8.700 per dollar AS) dari lima bank.Kelima bank tersebut adalah DBS Bank Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.Corporate Secretary & Investor Relations Director Suryandi mengungkapkan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiaya belanja modal perseroan. "Perjanjian pinjaman tersebut telah ditandatangani pada 21 November. Tenornya 7 tahun dengan grace period 1,5 tahun," jelasnya, hari ini.Adapun biaya pinjaman yang meliputi bunga pinjaman dan fee ditetapkan 6% per tahun. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan aset perseroan berupa tanah dan mesin-mesin yang dimiliki secara pari passu dengan pemegang obligasi senilai US$850 juta."Perseroan telah memeroleh persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB 24 Oktober untuk menjaminkan aset," terangnya.Suryandi menuturkan dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai belanja modal perseroan yang meliputi proyek-proyek yang sedang dan akan dijalankan oleh Chandra Asri a.l. penyelesaian pembangunan pabrik butadine dan butene-1.Menurutnya, proses pembangunan pabrik butadiene dan butine-1 menelan biaya investasi masing-masing sebesar US$120 juta dan US$25 juta.Pembangunan kedua pabrik tersebut sedang berlangsung dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2013.Suryandi menambahkan sebagian dana pinjaman juga tidak menutup kemungkinan akan dialokasikan untuk ekspansi pembangunan pabrik polietilene dan ekspansi crackers."Kekurangan dananya akan didanai dari right issues yang waktunya masih kami kaji," terang dia. Menurutnya, kemungkinan besar hajatan penerbitan saham baru tersebut baru akan terlaksana pada tahun depan."Jika mengacu pada rencana awal, saham baru yang akan kami terbitkan sekitar 15% sehingga perkiraan perolehan dananya US$300 juta-US$350 juta," ungkapnya.Sampai dengan 30 September, laba bersih emiten yang 30% sahamnya dikuasai oleh Siam Cement Group melalui SCG Chemicals Co. Ltd tergerus sebesar 32,34% menjadi US$13,14 juta dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$19,42 juta.Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 32,46% menjadi US$1,65 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,25 miliar.Meski perolehan laba bersih turun, pendapatan bersih perseroan dilaporkan naik 31,32% menjadi US$1,75 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$1,33 miliar. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper