Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Citra akuisisi produsen besi

JAKARTA: Pengembang properti PT Bumi Citra Permai Tbk memutuskan masuk ke bisnis tambang bijih besi dengan mengakuisi 97,24% saham PT Gunung Besi Utama senilai US$260 juta.Dalam rangka itu, perseroan yang dipimpin oleh Annie Halim itu telah menandatangani

JAKARTA: Pengembang properti PT Bumi Citra Permai Tbk memutuskan masuk ke bisnis tambang bijih besi dengan mengakuisi 97,24% saham PT Gunung Besi Utama senilai US$260 juta.Dalam rangka itu, perseroan yang dipimpin oleh Annie Halim itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan Nabil Enterprises Ltd selaku pemegang surat utang wajib konversi (mandatory convertible notes/MCN) yang diterbitkan oleh Gunung Besi.Nabil Enterprises merupakan perusahaan yang berdiri berdasarkan hukum yang berlaku di United Emirates Arab. Nabil tercatat memiliki sebanyak 20 MCN senilai US$260 juta yang apabila dikonversi menjadi saham adalah sebanyak 97,24% saham dari modal disetor Gunung Besi.Gunung Besi Utama sendiri merupakan perusahaan yang memiliki usaha pertambangan biji besi baik secara langsung maupun tidak langsung.Manajeman Bumi Citra menyatakan kebutuhan pendanaan untuk aksi korporasi tersebut akan didanai dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham Bumi Citra. Manajemen perseroan pun menjadwalkan akan menggelar RUPSLB pada 21 Desember 2011. Selain meminta izin untuk right issues, perseroan juga akan meminta izin penambahan kegiatan usaha perseroan.Pada perdagangan, hari ini, harga saham emiten berkode BCIP itu ditutup menguat 10 poin atau 4,65% pada level Rp225 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasarnya Rp321,30 miliar dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ratio/PER) sebanyak 65,21 kali.Mayoritas saham Bumi Citra yaitu 48,81% saat ini dikuasai oleh PT Bumi Citra Investido sedangkan 33,56% dikuasai oleh investor publik.Hingga 30 September 2011, perseroan yang menguasai Millennium Industrial Estate yang berlokasi di Tangerang tersebut mencatatkan penurunan penjualan bersih 39,71% menjadi Rp38,94 miliar dari Rp64,58 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, perseroan juga harus menderita rugi bersih Rp199,05 juta setelah mencatatkan untung Rp14,29 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper