JAKARTA: PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk mengungkapkan empat alasan di balik pengambilalihan 23,8% saham Bumi Plc dari PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings Limited.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis manajemen perseroan yang dikendalikan oleh Samin Tan itu, terungkap empat alasan itu adalah sbb:
Pertama, Bumi Plc adalah group usaha tambang kelas dunia dengan produk terdiversifikasi. Perseroan bersama Bumi Plc akan menjadi salah satu perusahaan tambang kelas dunia dengan portofolio tambang terdiversifikasi berupa premium hard coking coal, thermal kalori tinggi dan kalori rendah.
"Selain aset batu bara, perseroan juga akan memiliki portofolio bahan galian logam yang berkualitas tinggi yang meliputi emas, seng, bijih besi, dan hasil tambang lainnya," jelas manajemen Borneo.
Kedua, Bumi Plc memiliki jaringan di tingkat internasional dan tercatat dalam London Stock Exchange. "Investasi strategis ini akan menaikkan posisi perseroan dalam persaingan global dan akan semakin diperhitungkan sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di mata internasional," tulis perseroan yang saat ini masih sekedar produsen hard coking coal murni.
Ketiga, Bumi Plc memiliki akses ke industri batubara thermal yang terus berkembang. Dan alasan keempat, Bumi Plc memiliki aset batubara kelas dunia. "Melalui investasi ini, perseroan akan mendapatkan kepemilikan dan akses melalui Bumi Plc pada produsen-produsen batu bara terbesar seperti PT Bumi Resources Tbk dan PT Berau Coal Energy Tbk."
Transaksi pengambilalihan 23,8% saham Bumi Plc tersebut menelan biaya investasi sebesar US$1 miliar yang didanai dari pinjaman Standard Chartered Bank. Pinjaman tersebut untuk jangka waktu 5 tahun dengan bunga margin 5,65% plus US$ libor.
Bumi Plc yang dulu bernama Vallar Plc memiliki aset-aset material yaitu PT Bumi Reources Tbk, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Bumi Resources Mineral Tbk, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Bureau Coal.
Terkait aksi korporasi tersebut, Borneo akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang dijadwalkan pada 15 Desember 2011. (ln)