JAKARTA: PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk berencana mencari pendanaan sebesar Rp1,44 triliun melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 721 juta saham baru atau 96,01% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum terbatas pertama.Setiap pemegang 125 saham lama mempunyai 3.008 HMETD dengan harga pelaksanaan Rp2.000 per saham. Sementara itu, bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PUT I ini akan terdilusi sebesar 96,01%.Bertindak selaku pembeli siaga dalam aksi korporasi ini adalah J&Partners Asia Limited (JPAL), perusahaan investasi asal Hongkong.Saat ini, komposisi kepemilikan saham Pelita Sejahtera adalah 48,67% dikuasai oleh Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera dan 51,33% dimiliki investor publik.Pasca-right issues dengan asumsi seluruh HMETD tidak dilaksanakan oleh seluruh pemegang saham, kepemilikan Koperasi Karyawan akan menyusut menjadi 1,94%, porsi publik menjadi 2,05%, sedangkan JPAL menguasai 96,01% saham Pelita Sejahtera.Dana hasil right issues tersebut akan digunakan untuk mengambilalih sebanyak 1,44 juta saham baru milik perusahaan tambang mineral emas yaitu PT J Resources Nusantara (JRN). Jumlah tersebut setara dengan 98,87% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam JRN.Saham baru dengan nilai nominal Rp1 juta itu akan diterbitkan oleh JRN kepada Pelita Sejahtera yang selanjutnya akan dibayarkan dengan menggunakan objek piutang yang akan dimiliki oleh perseroan, yang mana objek piutang tersebut merupakan pembayaran dari JPAL.Harga pelaksanaan pengambilalihan saham JRN tersebut 11,3% di atas penilaian harga wajar 100% saham JRN sebesar Rp1,29 triliun yang dikeluarkan oleh KJPP Syukrial, Setiawan & Rekan.Pengambilalihan saham JRN tersebut sekaligus menandai perubahan kegiatan usaha utama perseroan dari semula bergerak di bidang usaha jasa tata boga, perdagangan umum, jasa pelayanan transportasi/kontainer, dan pembangunan menjadi pertambangan.Kegiatan usaha yang terdahulu akan dijadikan sebagai usaha penunjang perseroan.Manajemen perseroan yang dipimpin oleh Rakiyo Wibowo itu beralasan usaha pertambangan khususnya pertambangan mineral emas mempunyai prospek yang cerah dalam beberapa dekade ke depan yang terlihat dari tren kenaikan harga emas dari waktu ke waktu."Dengan masuknya perseroan ke dalam usaha pertambangan mineral emas, akan menjadikan perseroan sebagai emiten pertama yang mengkhususkan diri dalam usaha pertambangan mineral emas," jelas menajemen perseroan dalam prospektusnya, Selasa 15 November.Terkait dengan aksi korporasi ini, perseroan yang berbasis di Semarang itu akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang dijadwalkan pada 15 Desember 2011. (ea)
Pelita Sejahtera Abadi terbitkan saham baru Rp1,44 triliun
JAKARTA: PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk berencana mencari pendanaan sebesar Rp1,44 triliun melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 721 juta saham baru atau 96,01% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Marissa Saraswati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
9 jam yang lalu