Bisnis.com, JAKARTA –Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) melesat 19% ke level Rp238 per saham pada akhir perdagangan Kamis (15/11/2018) terdorong bergulirnya skema kerja sama operasional (KSO) dan peluang akuisisi Sriwijaya Air.
Sebagaimana diketahui, kemarin GIAA melalui anak usahanya PT Citilink Indonesia menyebut akan mengambil alih pengelolaan operasional maskapai Grup Sriwijaya yaitu Sriwijaya Air dan NAM Air. perjanjian KSO tersebut ditandatangani 9 November 2018.
Setelah penandatanganan tersebut, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut. Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menyampaikan kerja sama ini dilakukan untuk membantu Sriwijaya memperbaiki kinerja operasional.
“Kerja sama ini juga akan membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group” kata Ari Askhara, Rabu (14/11/2018).
Langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51%, jelas Ari.
“Kami berharap dengan KSO yang akan dikelola oleh Citilink ini dapat membantu pemulihan Sriwijaya Air Group ditengah persaingan industri penerbangan yang semakin kompetitif. Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis Airline “ujar Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Chandra Lie.
Di lantai bursa, saham GIAA menghijau sepanjang perdagangan hari ini. GIAA bergerak pada kisaran harga Rp200-Rp252 per saham dan ditutup naik 38 poin atau 19% ke level Rp238 per saham.
Sepanjang tahun berjalan, saham maskapai pelat merah itu terkoreksi 20,67%. Adapun, nilai kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp6,16 triliun.