Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Intervensi Pasar Minyak, Harga Batu Bara Turun

Harga batu bara turun pada akhir perdagangan Kamis (20/9/2018).
Warga mengamati kapal tongkang batu bara yang kandas dan patah menjadi dua akibat diterjang gelombang besar di perairan pantai Ujung Kareng, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Senin (30/7/2018)./ANTARA-Ampelsa
Warga mengamati kapal tongkang batu bara yang kandas dan patah menjadi dua akibat diterjang gelombang besar di perairan pantai Ujung Kareng, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Senin (30/7/2018)./ANTARA-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara turun pada akhir perdagangan Kamis (20/9/2018). 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 berakhir tergelincir 0,67% atau 0,75 poin di US$111,40 per metrik ton, setelah mampu rebound pada sesi perdagangan sebelumnya.

Adapun harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif Oktober 2018 pada perdagangan Kamis berakhir melemah 0,45% atau 0,50 poin di posisi 111,70 per metrik ton, koreksi untuk sesi perdagangan keempat berturut-turut.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Oktober 2018 juga tergelincir dengan ditutup melorot 1,14% di level 99,95, setelah mampu melonjak 2,69% ke posisi 101,10 pada Rabu (19/9).

Sebaliknya di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 berhasil melanjutkan kenaikannya dan berakhir menguat 0,89% atau 5,6 poin di level 636,6 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

“Kontrol lingkungan di pelabuhan Qinhuangdao – terminal besar untuk batu bara - dapat menyebabkan kemacetan transportasi dan memperketat pasokan,” jelas Nanhua Futures dalam risetnya, seperti dilansir Bloomberg, mengacu pada rencana pemerintah Hebei untuk membatasi pengiriman melalui pelabuhan itu menjadi 180 juta ton tahun ini.

Trump Kritik OPEC

Sementara itu, harga minyak mentah melemah setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan kritiknya terhadap OPEC karena telah membuat harga minyak mendekati level US$80 per barel awal pekan ini.

Harga minyak Brent untuk pengiriman November berakhir turun 0,9% atau 0,70 poin di level US$78,70 per barel di ICE Futures Exchange yang berbasis di London. Brent telah menguat 6,3% sejak Trump pertama kali ‘berkicau’ tentang OPEC pada 20 April di akun Twitter-nya.

Adapun minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober ditutup melemah 0,5% atau 0,32 poin di level US$70,80 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak November yang lebih aktif diperdagangkan merosot 0,45 poin ke level US$70,32.

Dilansir Bloomberg, dalam akun Twitternya Trump mengatakan OPEC dan negara Timur Tengah harus menghentikan monopoli dan membuat harga minyak mentah turun.

“Kami melindungi negara-negara Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kami, namun mereka terus mendorong harga minyak yang lebih tinggi dan lebih tinggi! Kami akan ingat. Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang!,” ungkap Trump pada akun Twitter-nya.

Pernyataan Trump di pasar minyak menyusul indikasi dari Arab Saudi bahwa harga minyak US$80 adalah harga yang dapat diterima karena Iran semakin terisolasi akibat sanksi AS. OPEC dan negara produsen lain akan bertemu di Aljazair akhir pekan ini untuk membahas target produksi.

“Ada harapan bahwa tekanan AS akan memaksa OPEC untuk meningkatkan produksi, tetapi masih harus dilihat apakah itu akan bertahan," kata Ashley Petersen, analis pasar minyak senior di Stratas Advisors.

Arab Saudi telah secara nyata meningkatkan ekspor minyak AS, yang menjadi tanda bahwa produsen utama OPEC ini menanggapi tekanan dari Trump. Data impor awal dari Energy Information Administration menunjukkan Saudi mengirim 1,013 juta barel per hari ke AS selama empat pekan terakhir, terbesar sejak Juni 2017.

Kritikan pertama Trump terhadap Organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut terjadi pada 20 April, hanya beberapa jam setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan OPEC akan melanjutkan pemotongan produksi.

Harga batu bara bisa mengikuti gerak minyak mengingat dampaknya pada biaya produksi dan pengangkutan serta pengaruh terhadap sentimen secara keseluruhan dalam pasar energi.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

20 September

111,40

(-0,67%)

19 September

112,15

(+0,18%)

18 September

111,95

(-0,71%)

17 September

112,75

(-0,88%)

14 September

113,75

(+0,31%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper