Bisnis.com, JAKARTA — Meski terus tertekan sepanjang perdagangan, nilai tukar rupiah mampu berakhir menguat hari ini, Kamis (3/5/2018).
Rupiah ditutup berbalik menguat meski hanya 9 poin atau 0,06% ke level Rp13.939 per dolar AS, setelah dibuka dengan depresiasi 7 poin atau 0,05% ke level Rp13.955 per dolar AS.
Rupiah mampu rebound setelah pada perdagangan kemarin, Jumat (2/5/2018), rupiah ditutup melemah 0,25% atau 35 poin ke level Rp13.948 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.939 – Rp13.977 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan bank sentral akan memastikan ada likuiditas rupiah dan valas yang cukup di pasar di tengah volatilitas yang terjadi saat ini.
“BI akan terus memantau pergerakan rupiah serta mendiskusikan masalah volatilitas dalam rapat kebijakan dewan gubernur pada 16-17 Mei untuk memutuskan suku bunga acuan,” terang Agus Martowardojo kepada awak media hari ini, Kamis (3/5/2018).
Sementara itu menurut mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, BI perlu mengetatkan kebijakan moneter untuk melindungi rupiah jika AS menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini
Baca Juga
“BI harus menaikkan suku sebesar 25 basis poin jika The Fed melakukan penaikan sebanyal empat kali tahun ini,” ujar Chatib Basri, seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan pelemahan rupiah juga memiliki dampak positif pada anggaran pemerintah, namun pemerintah tetap serius dalam memantau pergerakan rupiah.
“Pendapatan dari royalty migas dan pendapatan lain dalam dolar AS lebih tinggi dibanding kenaikan beban pembayaran utang saat rupiah melemah,” ungkap Suahasil, seperti dikutip Bloomberg.