Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia kembali menguat pada hari Selasa (6/3/2018) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi tekanan dari sekutu politik untuk menarik diri dari usulan tarif baja dan aluminium, meredakan kekhawatiran investor terhadap perang dagang mungkin akan terjadi.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,5%, sementara indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,0%, sehari setelah mencapai titik terendah dalam lima bulan terakhir. Di AS, bursa saham Wall Street ditutup rebound pada perdagangan Senin (5/3)
Sejumlah investor memandang ancaman tarif dari Trump tersebut sebagai taktik negosiasi AS untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik mengenai NAFTA.
Pada akun twitternya, Trump memberi isyarat bahwa pengenaan tarif impor baja dan aluminium mungkin tidak akan diterapkan untuk Kanada dan Meksiko, jika ada kesepakatan NAFTA yang adil.
“Kami memiliki defisit perdagangan yang besar dengan Meksiko dan Kanada. NAFTA, yang saat ini sedang dalam renegosiasi, telah menjadi kesepakatan yang buruk bagi AS. Tarif impor baja dan aluminium hanya akan hilang jika perjanjian NAFTA baru & yang adil ditandatangani,” ungkap Trump pada akun Twitternya.
Dilansir CNBC, Perwakilan AS, Kanada, dan Meksiko bertemu pada Senin (5/3/2018) dalam perundingan lanjutan NAFTA yang telah dipersulit oleh pengumuman tarif impor baja dan aluminium pada hari Kamis.
Namun, kekhawatiran mengenai perang dagang belum sepenuhnya hilang, dengan Trump mengatakan AS akan "mudah untuk menang", mengulangi komentar sebelumnya.
Trump diperkirakan akan menyelesaikan rencana tarif akhir pekan ini, meski beberapa pengamat yang mengetahui proses tersebut mengatakan finalisasi tarif impor akan selesai minggu depan.