Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Bunga Obligasi Grup Bakrie, Sinar Mas & Panin, Mana yang Lebih Cuan?

Grup Bakrie, Sinar Mas, dan Panin menawarkan obligasi dengan bunga 6,45%-9,25% untuk tenor 3-5 tahun. BUMI tawarkan bunga tertinggi 9,25%.
Ibad Durrohman,I Putu Gede Rama Paramahamsa,Dionisio Damara Tonce
Senin, 18 Agustus 2025 | 10:35
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Grup Bakrie, Sinar Mas, dan Panin menawarkan obligasi dengan bunga bervariasi, di mana BUMI dari Grup Bakrie menawarkan bunga tertinggi hingga 9,25%.
  • Obligasi dari ketiga grup ini memiliki tujuan penggunaan dana yang berbeda, seperti ekspansi usaha, pelunasan obligasi sebelumnya, dan penguatan modal kerja perbankan.
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai risiko gagal bayar obligasi korporasi masih terkendali dengan tingkat default menurun menjadi 1,26% per Juni 2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Risiko Gagal Bayar Obligasi Korporasi Masih Terkendali

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai risiko gagal bayar di pasar surat utang korporasi masih terkendali, meskipun terjadi tren kenaikan penerbitan obligasi untuk kebutuhan refinancing.

Kepala Ekonom Pefindo Suhindarto mengatakan tingkat gagal bayar hingga akhir Juni 2025 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.

“Tingkat default per Juni 2025 hanya sekitar 1,26%, jauh lebih rendah dari posisi Desember 2024. Jadi, memang dari kondisi secara gagal bayar justru relatif menurun,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/7/2025).

Dia menjelaskan bahwa pada tahun lalu, terdapat tiga perusahaan yang gagal membayar kewajiban surat utang. Namun, sampai dengan pertengahan 2025, jumlah itu turun menjadi hanya satu perusahaan.

Menurut Suhindarto, perbaikan kondisi gagal bayar didukung oleh stabilitas makro ekonomi dan suku bunga bunga acuan yang menurun. Hal ini akhirnya menjadi stimulus bagi perbaikan leverage perusahaan.

“Dengan adanya pemangkasan suku bunga, artinya leverage keuangan bagi perusahaan juga semakin membaik. Perbaikan secara makro itu secara tidak langsung mendukung kinerja dari masing-masing perusahaan,” ucapnya.

Pefindo memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi akan meningkat seiring besarnya nilai jatuh tempo pada paruh kedua tahun ini.

Sepanjang tahun ini, nilai jatuh tempo surat utang diperkirakan mencapai Rp161,2 triliun. Adapaun sebanyak Rp96,43 triliun jatuh pada semester II/2025.

Suhindarto menyatakan tingginya nilai jatuh tempo menjadi salah satu katalis utama untuk meningkatkan aktivitas penerbitan obligasi baru untuk kebutuhan refinancing selama Juli-Desember 2025.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro