Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Saham MSCI, Menilik Kinerja di Indonesia Berbanding Global Sejak 2013

MSCI akan melakukan rebalancing indeks pada Agustus 2025, mempengaruhi saham Indonesia. Sejak 2013, kinerja MSCI Indonesia tertinggal dari MSCI Global.
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Estimasi Saham MSCI Agustus 2025

Samuel Sekuritas memperkirakan saham milik Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) memiliki peluang besar untuk inklusi MSCI Indonesia Big Cap. Hal ini karena Free Float Market Cap sebesar US$6,6 miliar, rata-rata volume perdagangan harian sebesar US$7,2 juta per hari selama 12 bulan, dan rata-rata rasio nilai perdagangan atau Average Traded Value Ratio (ATVR) melebihi benchmark 15%. 

Sementara itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menjelaskan berkaca pada kejadian sebelumnya pada Februari, MSCI secara resmi mengumumkan mereka tidak mempertimbangkan untuk menambah BREN, CUAN, dan PTRO ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index (IMI), terutama karena isu investabilitas seperti format, likuiditas, dan lain-lain.

“Akibatnya pada saat itu IHSG turun sekitar 3% dan ketiga saham tersebut menyumbang sekitar 65 % dari penurunan IHSG hari itu, atau sekitar 85 poin dari total 130 poin,” ujar Liza.

Investment Analyst Capital Asset Management, Martin Aditya menilai jika melihat dari kriteria market cap dan free float, maka kemungkinan besar saham Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) akan masuk ke Indeks MSCI large cap.

Lalu, saham Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) diperkirakan dapat masuk ke indeks MSCI Mid Cap. Sementara itu, saham tambang emas PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) diperkirakan akan diturunkan ke indeks MSCI mid cap.

“Tapi bisa saja ya tidak ada perubahan, tetap stay. Tetapi hanya berubah bobotnya, karena ini kalau tidak salah rebalancing minor,” ujar Martin.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro