Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjepit Arus Kas Negatif, BUMN Karya Menanti Penyelamatan Danantara

Kas operasi negatif yang membayangi emiten BUMN Karya pada semester I/2025 dinilai berisiko mengganggu likuiditas dan keberlangsungan bisnis.
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Merger BUMN Karya

Di tengah rapuhnya fundamental BUMN Karya, PT Danantara Asset Management (Persero), selaku holding operasional Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, tengah menyiapkan langkah konsolidasi.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Ngatemin, mengungkapkan bahwa Danantara telah menunjuk konsultan untuk mengawal proses integrasi BUMN Karya. Adapun semua tim disebut sudah mulai bekerja.

“Semua tim sedang bekerja. Ada konsultan yang ditunjuk Danantara dan hampir setiap minggu mendiskusikan dengan teman-teman BUMN Karya bagaimana proses integrasi ini,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Dia menyampaikan bahwa rencana integrasi BUMN Karya ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. WIKA pun telah memulai proses evaluasi internal, mulai dari peningkatan tata kelola hingga sistem manajemen perusahaan.

“Kalau tim integrasi yang saat ini memang targetnya adalah betul akhir tahun, tetapi dengan siapa WIKA akan dipasangkan, kami belum tahu,” ucapnya.

Rencana konsolidasi BUMN Karya menjadi agenda strategis pemerintah untuk merampingkan jumlah entitas kontraktor pelat merah dari tujuh entitas menjadi tiga perusahaan induk yang lebih sehat dan efisien.

Selain empat BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), konsolidasi juga akan mencakup PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Berdasarkan skema yang sebelumnya diusung Kementerian BUMN, WIKA akan dipasangkan dengan PTPP untuk fokus menggarap sektor pelabuhan laut, bandar udara (bandara), EPC, serta residensial.

Sementara itu, Waskita akan dipasangkan dengan Hutama Karya dengan fokus di sektor jalan tol, non-tol, institutional building, dan residensial komersial.

Adapun, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya akan memegang spesialisasi konstruksi di sektor air, kereta, rel, dan beberapa sektor lainnya.

Kepastian merger BUMN Karya sebelumnya telah diungkapkan oleh holding operasional Danantara yakni PT Danantara Asset Management (Persero).

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyatakan merger BUMN Karya akan menjadi salah satu agenda prioritas pada semester II/2025

“Skemanya tentu akan multi, di antaranya salah satu yang pasti ada mergernya. Jadi, pengurangan daripada jumlah BUMN Karya sedang kami kaji,” ucapnya.

Menurutnya, langkah merger BUMN Karya bertujuan membentuk entitas yang lebih efisien dan berfokus pada bisnis inti sebagai kontraktor.

Selain itu, anak-anak usaha perusahaan konstruksi pelat merah yang tidak berkaitan langsung dengan inti bisnis akan dikonsolidasikan. Dony memperkirakan hanya ada 3 entitas BUMN Karya yang bertahan.

“Kami lagi menghitung, kurang lebih akan jadi 3 perusahaan karya yang kuat ke depan dan bisnisnya hanya fokus sebagai kontraktor saja. Jadi, anak-anak perusahaan yang tidak menjadi kontraktor dan selama ini menjadi beberapa sumber permasalahan, akan kami kelompokkan,” pungkas Dony.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro