Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (4/8/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti MAPI, SCMA, hingga BRPT turut berkinerja loyo pada pembukaan perdagangan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.12 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka lesu ke level 507,62 atau terkoreksi 0,28%. Hanya 6 saham yang bergerak menguat, 18 lainnya melemah, dan 3 saham stagnan.
Lemahnya kinerja indeks dipimpin oleh saham milik PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang terkoreksi 2,90% ke Rp1.170. Menyusul di belakangnya, saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) melemah 2,83% ke Rp206 dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) terkoreksi 2,60% ke Rp2.620.
Selain itu, saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) turut terkoreksi 2,53% ke Rp1.350, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) terkoreksi 2,05% ke Rp7.150, dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) terkoreksi 1,26% ke Rp9.775.
Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) turut terkoreksi 1,23% ke Rp2.400, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,07% ke Rp3.700, dan saham PT Indosat Tbk. (ISAT) melemah 1,07% ke Rp3.700.
Sebaliknya, keenam saham yang menguat pada pembukaan perdagangan, dipimpin oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang menguat 2,08% ke Rp2.940, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menguat 1,75% ke Rp2.320, dan saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) yang menguat 1,30% ke Rp1.555.
Selain itu, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) turut menguat 1,00% ke Rp505, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 0,67% ke Rp3.000, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 0,30% ke Rp8.325.
Saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), dan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham yang stagnan pada pembukaan perdagangan.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai secara teknikal IHSG saat ini sudah menembus area psikologis 7.000 yang menandakan optimisme pelaku pasar. Meski begitu, investor juga tetap harus waspada karena kondisi saat ini IHSG cenderung overbought dengan kenaikan 8% selama Juli 2025.
Pada perdagangan pekan ini atau 4 Agustus 2025 sampai 8 Agustus 2025, David menilai IHSG menghadapi tekanan. Sejumlah sektor saham besar seperti perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan laba, bahkan laba beberapa bank jumbo mengalami penurunan.
"Hal ini menunjukkan adanya slow economic growth, meski masih akan banyak perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya," kata David dalam keterangan tertulisnya pada Senin (4/7/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.