Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Cermati Pertemuan The Fed dan Negosiasi AS-China

Harga emas naik di tengah perhatian investor pada pertemuan The Fed dan negosiasi AS-China, ditopang potensi pemangkasan suku bunga The Fed.
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas terpantau menguat seiring dengan sikap investor yang memantau hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve serta perkembangan terbaru dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Melansir Reuters pada Rabu (30/7/2025), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$3.327,69 per troy ounce.

Sehari sebelumnya, harga sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli setelah kesepakatan awal antara AS dan Uni Eropa menekan permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) seperti emas. 

Sementara itu, harga emas berjangka AS terpantau naik 0,4% di level US$3.324 per troy ounce.

Pascapertemuan dagang di Stockholm, negosiator utama China, Li Chenggang, menyebut bahwa kedua negara akan mendorong perpanjangan penghentian sementara tarif balasan antara AS dan China.

Meski perjanjian awal AS dengan Uni Eropa dan Jepang sempat memberikan kelegaan bagi pasar, analis menilai pembicaraan dengan China jauh lebih rumit dan membutuhkan waktu lebih panjang.

Analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada menyebut, dengan risiko gagalnya pembicaraan, sebagian investor masih merasa perlu mempertahankan eksposur terhadap aset lindung nilai jika situasi memburuk lagi.

Dari sisi kebijakan moneter, pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan berakhir pada Rabu waktu setempat.

The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell akan dicermati pelaku pasar untuk mencari petunjuk terkait waktu dan laju pemangkasan suku bunga ke depan.

Menurut Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals, pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sekitar 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan bulan Oktober sebagai waktu yang paling mungkin.

Namun, perbedaan pandangan dari dua anggota The Fed disebut dapat menggeser ekspektasi pasar menuju pemangkasan suku bunga pada September, yang berpotensi mendukung kenaikan harga emas.

Harga emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena imbal hasil dari aset kompetitor menurun, menjadikan emas yang tidak memberikan bunga menjadi lebih menarik bagi investor.

Sementara itu, harga perak spot menguat 0,1% menjadi US$38,19 per troy ounce. Sementara itu, palladium naik 0,9% ke level US$1.257,41 dan platinum naik 0,7% menjadi US$1.399,70 per troy ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro