Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/7/2025). Sejumlah saham perbankan besar turut mencatatkan kinerja yang lesu pada pembukaan perdagangan.
Berdasarkan data Bursa pukul 09.08 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka melemah ke level 512,64 atau terkoreksi 0,21% pada perdagangan hari ini. Sebanyak 10 saham menguat, 12 melemah, dan hanya 5 saham yang stagnan.
Sejumlah saham perbankan tercatat lesu pada pembukaan perdagangan. Dipimpin PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang terkoreksi 1,66% ke Rp4.140. Di belakangnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turut terkoreksi 1,02% ke Rp3.900 dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,29% ke Rp8.475.
Selain itu, sejumlah saham lain seperti PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) juga melemah 1,54% ke Rp192, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) melemah 1,47% ke Rp6.700, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melemah 0,45% ke Rp2.200.
Sementara itu, sebaliknya, penguatan saham dipimpin oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang menguat 2,02% ke Rp2.520, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menguat 0,97% ke Rp520, dan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik 0,76% ke Rp1.330.
Selain itu, saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) turut menguat 0,68% ke Rp1.485, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menguat 0,47% ke Rp2.140, dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) menguat 0,40% ke Rp4.990.
Sejumlah saham lain yang bergerak stagnan antara lain PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).
Pada perkembangan lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi jangka pendek pada perdagangan hari ini, Selasa (29/7/2025).
Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas Chory Ramdhani menerangkan, IHSG pada perdagangan kemarin, Senin (28/7/2025) ditutup menguat 0,94% ke level 7.614,77. Penguatan IHSG sejalan dengan net buy asing di pasar saham Indonesia yang mencapai Rp49,6 miliar.
Akan tetapi, pada perdagangan hari ini, investor dinilai tengah menantikan rilis laporan keuangan emiten di kuartal II/2025, sebagai katalis pergerakkan harga saham.
“Namun, pola inverted hammer pada candle penutupan mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek ke support 7.550,” kata Chory dalam risetnya, Selasa (29/7/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.