Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) bakal dicaplok oleh entitas Grup Astra, PT Saka Industrial Arjaya. MMLP kini telah mengelola 13 aset pergudangan yang tersebar di area Jabodetabek dan Jawa Timur dengan total area yang disewakan lebih dari 546.000 m2.
Dalam keterbukaan informasinya, Sekretaris Perusahaan Mega Manunggal Property Jeremy Muliawan menyampaikan perseroan telah menerima pemberitahuan tertulis dari PT Saka Industrial Arjaya pada Selasa (22/7/2205).
Pemberitahuan itu terkait dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat bahwa PT Saka Industrial Arjaya akan berencana untuk membeli kurang lebih 83,67% saham MMLP dari PT Suwarna Arta Mandiri, Bridge Leed Limited, dan beberapa pemegang saham minoritas perseroan lainnya. Perjanjian rencana akuisisi itu ditandatangani pada 21 Juli 2025.
Sebagai informasi, PT Suwana Arta Mandiri merupakan pemegang saham mayoritas MMLP dengan porsi kepemilikan sebesar 49,23%. Sementara itu, Bridge Leed Limited pemegang saham MMLP sebanyak 17,51%, dan beberapa pemegang saham minoritas perseroan lainnya berencana menjual saham sekitar 16,93% dari modal ditempatkan dan disetor MMLP.
Jeremy menyampaikan penyelesaian transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat tunduk pada dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan dalam perjanjian bersyarat.
"Apabila transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat tersebut diselesaikan, pengendalian Perseroan akan beralih kepada pembeli [PT Saka Industrial Arjaya]," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (22/7/2025).
Adapun, pembelinya yakni Saka Industrial Arjaya merupakan entitas usaha milik Grup Astra. Merujuk laporan tahunan PT Astra International Tbk. (ASII) pada 2024, Saka Industrial Arjaya merupakan salah satu entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama milik Astra yang bergerak di sektor properti dan berkantor di Menara Astra, Sudirman, Jakarta.
Sementara itu, MMLP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estat, pergudangan dan penyimpanan, serta fasilitas lainnya, yang didirikan pada Agustus 2010.
MMLP melantai di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juni 2015 setelah merampungkan initial public offering (IPO) senilai Rp1 triliun. Hingga akhir 2024, total aset perseroan tercatat sebesar Rp6,49 triliun.
Saat ini, Mega Manunggal Property mengelola 13 aset pergudangan yang tersebar di area Jabodetabek dan Jawa Timur dengan total area yang disewakan atau net leasable area untuk seluruh portofolio lebih dari 546.000 m2.
Mega Manunggal Property mengkhususkan diri dalam mengembangkan gudang dengan ukuran mulai dari 10.000 hingga 100.000 meter persegi.
Direktur MMLP Gomos Benjamin Silitonga dalam laporan public expose menjelaskan bahwa dengan pengalaman hampir 15 tahun di industri pergunakan, MMLP telah membangun reputasi yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari tenant besar seperti Unilever, DHL, dan lainnya.
"Daya tarik kami juga semakin kuat karena komitmen terhadap keberlanjutan operasional dan kepuasan pelanggan. Sejak 2022, kami telah mengembangkan dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi untuk memonitor dan merespons kebutuhan tenant secara real-time," kata Gomos dalam laporan tersebut, beberapa waktu lalu.
Mega Manunggal Property membukukan pendapatan sebesar Rp83 miliar pada kuartal I/2025, tetapi menurun 1% secara tahunan (year on year/YoY). MMLP juga mencatatkan tingkat margin EBITDA 70%, dan laba bersih sebesar Rp23miliar pada kuartal I/2025.
"Pada awal 2025, kami telah menyusun rencana anggaran dengan proyeksi pertumbuhan yang moderat, yaitu sekitar 3% hingga 5% untuk pendapatan dan EBITDA," kata Gomos.
Pada 26 Februari 2025, Mega Manunggal Property resmi memulai groundbreaking proyek pergudangan yang berlokasi di Jl. Aru, Blok H, Sukasejati, kawasan
industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Bangunan tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 15.000 meter persegi ini rencananya akan digunakan dan dioperasikan oleh PT Expro Indonesia sebagai home base terbaru mereka di Bekasi, Jawa Barat. Proyek ini direncanakan selesai pada akhir 2025 dengan harapan dapat diserahkan kepada tenant
pada Desember 2025.