Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali melakukan rebalancing indeks LQ45 dalam waktu dekat. Rebalancing diperkirakan dapat mendorong indeks LQ45 yang tengah mengalami underperform sejak awal tahun.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan setelah pada rebalancing Februari lalu, tidak ada perubahan konstituen saat rebalancing April. Karena hal tersebut, Felix melihat potensi adanya perubahan pada rebalancing Agustus cukup terbuka.
“Ini karena pergerakan harga saham yang cukup dinamis sepanjang semester pertama, serta perubahan signifikan dalam likuiditas dan kapitalisasi beberapa emiten,” kata Felix, Jumat (18/7/2025).
Menurut Felix, saham-saham yang mengalami peningkatan tajam dalam frekuensi dan nilai transaksi akan menjadi kandidat kuat masuk ke dalam indeks LQ45.
Felix melanjutkan rebalancing indeks LQ45 dapat membawa sentimen positif jangka pendek. Sentimen positif ini terutama pada saham-saham yang berpotensi masuk ke LQ45 karena akan menarik minat dari fund manager dan pelaku pasar yang mengikuti indeks.
“Namun secara keseluruhan, apakah ini mampu membawa LQ45 kembali outperforms akan sangat tergantung pada sektor-sektor dominan seperti perbankan dan komoditas,” ujar Felix.
Baca Juga
Felix menjelaskan saat ini, gerak LQ45 masih underperform dibanding IHSG secara Year to Date atau sejak awal tahun karena tekanan pada saham-saham big cap dan perbankan, yang merupakan konstituen utama indeks ini.
Sebagai informasi, pergerakan LQ45 tercatat masih mengalami underperform sejak awal tahun, di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergerak bullish.
Indeks LQ45 tercatat masih melemah 4,71% sejak awal tahun, berbanding terbalik dengan IHSG yang telah bergerak positif 2,93%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.