Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti MAPI, AMRT, hingga KLBF turut terkoreksi pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 16.08 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia ditutup melemah ke level 495,53 atau terkoreksi 0,07%.
Sepanjang hari, indeks ini diperdagangkan di level 495,53–500,53. Dari 27 konstituen, sebanyak 10 saham menguat, 16 melemah, dan hanya 1 saham stagnan.
Pelemahan kinerja indeks terutama dipimpin oleh kinerja saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang terkoreksi 3,15% ke Rp2.150. Mengekor di belakangnya, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) terkoreksi 2,46% ke Rp1.190 dan saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) terkoreksi 1,97% ke Rp1.990.
Selain itu, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terkoreksi 1,94% ke Rp505, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melemah 1,61% ke Rp1.220, dan saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) terkoreksi 1,31% ke Rp1.510.
Sebaliknya, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) masih memimpin penguatan dengan terbang 11,56% ke Rp965, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) menguat 2,45% ke Rp2.090, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 1,98% ke Rp4.130.
Baca Juga
Tidak hanya itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga terkoreksi 1,09% ke Rp2.780, saham PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 1,06% ke Rp4.750, dan saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menguat 0,51% ke Rp985.
Hanya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang tidak bergerak hingga penutupan perdagangan hari ini.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan, Indonesia telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan AS, dengan tarif ke AS akan diturunkan menjadi 19% dari sebelumnya 32%.
Sementara itu, barang-barang impor dari AS akan dikenakan tarif 0%. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar, dan 50 Jet Boeing.
Investor pasar modal juga akan menantikan hasil RDG BI (16/7/2025) yang diperkirakan akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% dari 5,5%, serta menurunkan Deposit Facility Rate menjadi 4,5% dari 4,75% dan Lending Facility Rate menjadi 6% dari 6,25%.
Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil, serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat.
Adapun, Presiden Donald Trump menyampaikan kesepakatan dagang sebagai hasil negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait dengan kebijakan tarif impor. Trump mengatakan AS telah mencapai kesepakatan dengan Indonesia yang akan mengenakan tarif impor sebesar 19%, lebih rendah dari yang sebelumnya 32%.
Akan tetapi, ekspor AS ke Indonesia nantinya tidak akan dikenakan tarif sama sekali.
"Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).
Selain itu, Trump juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat jet Boeing.
"Banyak, di antaranya adalah [pesawat Boeing] 777," ujarnya.
Trump awalnya mengumumkan kesepakatan tersebut di media sosial, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Dia mengatakan bahwa ia telah berunding langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.