Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham sederet emiten properti meningkat atau 'menghijau' jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia periode 15—16 Juli 2025.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (15/7/2025), ada 26 emiten properti yang masuk daftar indeks sektoral IDX Sector Property mencatatkan peningkatan harga saham pada perdagangan hari ini.
Pada periode tersebut, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) menjadi saham dengan lonjakan harga paling signifikan yakni sebesar 15,00% ke level Rp92. PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) menyusul dengan peningkatan harga saham sebesar 13,60% menjadi Rp142.
Namun, berdasarkan kontribusi terhadap indeks sektor properti, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menjadi jawara dengan bobot sebesar 33,60%. Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten properti milik Grup Ciputra itu meningkat 4,81% ke level Rp980.
PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) berada di posisi kedua dengan kontribusi sebesar 31,34% terhadap indeks sektoral. Harga saham emiten milik Sinar Mas Land itu menguat 5,06% ke level Rp830.
PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan ASRI berada di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing sumbangsih sebesar 25,30% dan 19,87% terhadap IDX Sector Property.
Baca Juga
Selain itu, ada PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) yang mengisi posisi kelima. Dengan peningkatan harga saham harian mencapai 4,94%, emiten properti milik Lippo Group itu berkontribusi sebesar 13,40% terhadap indeks sektoral.
Adapun secara kumulatif, IDX Sector Property tercatat menguat 1,33% pada perdagangan hari ini ke level 750,34.
Kendati begitu, bila ditilik untuk periode sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD), indeks sektoral tersebut masih terkoreksi 0,86%.
Daftar Emiten Properti yang Harga Sahamnya Menguat pada Perdagangan Selasa (15/7/2025)
Emiten |
Harga Saham |
Perubahan Harian |
Bobot ke Indeks Sektor Properti |
CTRA |
980 |
4,81% |
33,60% |
BSDE |
830 |
5,06% |
31,34% |
SMRA |
398 |
6,42% |
25,30% |
ASRI |
142 |
13,60% |
19,87% |
LPKR |
85 |
4,94% |
13,40% |
PWON |
368 |
1,66% |
11,44% |
DMAS |
141 |
1,44% |
2,28% |
DILD |
131 |
3,15% |
2,18% |
RDTX |
12.350 |
1,86% |
1,71% |
PAMG |
92 |
15,00% |
1,44% |
APLN |
94 |
4,44% |
1,39% |
VAST |
150 |
8,70% |
1,02% |
JRPT |
725 |
0,69% |
0,87% |
NASA |
16 |
6,67% |
0,85% |
INPP |
805 |
0,63% |
0,60% |
BEST |
96 |
1,05% |
0,54% |
GPRA |
127 |
3,25% |
0,48% |
RODA |
37 |
5,71% |
0,34% |
BAPI |
9 |
12,50% |
0,23% |
BCIP |
93 |
2,20% |
0,22% |
SMDM |
875 |
2,94% |
0,16% |
EMDE |
92 |
2,22% |
0,15% |
TRIN |
102 |
2,00% |
0,15% |
BBSS |
302 |
0,67% |
0,14% |
LAND |
22 |
4,76% |
0,10% |
CBPE |
185 |
0,54% |
0,02% |
Sumber: Bloomberg
Sebelumnya, sederet sekuritas menilai bahwa kans pemangkasan suku bunga acuan alias BI Rate pada semester II/2025 akan menjadi katalis positif bagi emiten sektor properti.
JP Morgan misalnya mengingatkan soal potensi saham emiten properti dengan valuasi menarik, khususnya untuk CTRA dan PWON, jelang pengumuman bulanan pengumuman suku bunga BI.
Perbankan investasi asal Amerika Serikat itu memperkirakan sederet faktor, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah, memberikan ruang bagi kelonggaran moneter. Hal itu mengindikasikan adanya kans pemangkasan kembali BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 15—16 Juli 2025.
“Kami merekomendasikan investor untuk mengakumulasi [saham CTRA], terutama mengingat bahwa BI akan mengadakan RDG pada 15–16 Juli 2025,” ungkap Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, Henry Wibowo, dalam riset yang dirilis via Bloomberg, Rabu (9/7/2025).
JP Morgan menyematkan rating overweight untuk saham CTRA dengan target saham pada level Rp1.400.
Dalam laporan terpisah, Henry Wibowo dkk. juga melihat peluang serupa dari valuasi menarik saham Pakuwon Jati. Faktor penentuan suku bunga acuan yang diprediksi akan kembali diturunkan oleh bank sentral menjadi salah satu katalisnya, di samping tren kinerja keuangan perseroan yang solid.
“Kami melihat koreksi yang terjadi baru-baru ini sebagai peluang bagus untuk mengakumulasi saham,” jelas Henry cs. dalam laporannya, Selasa (8/7/2025).
JP Morgan juga memberikan rekomendasi overweight untuk saham PWON dengan target harga pada level Rp520.
Sebelumnya, Aqil Triyadi, analis Panin Sekuritas juga menilai bahwa penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin akan memberikan sentimen positif untuk saham BSDE.
“Merekomendasikan BUY untuk BSDE dengan target harga di Rp1.000,” jelasnya dalam riset pada Rabu (25/6/2025).
Sebagai catatan, BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali pada semester I/2025, tepatnya pada RDG periode Januari dan Mei, masing-masing sebesar 25 bps, dari 6,00% ke level 5,50%.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.