Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi BEI Pacu Perdagangan Kredit Karbon di IDX Carbon

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan IDX Carbon akan mengakomodasi perdagangan karbon berbasis alam atau nature based solution.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall BEI, Senin (20/1/2025)./OJK
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall BEI, Senin (20/1/2025)./OJK

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan IDX Carbon akan mengakomodasi perdagangan karbon berbasis alam atau nature based solution.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan Bursa akan mengakomodasi perdagangan nature based solution apabila berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca atau SPE GRK.

“Tentu [akomodasi perdagangan nature based solution], kalau bentuknya adalah SPE GRK,” ujar Jeffrey di BEI, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, pipeline dari proyek-proyek nature based solution tersebut saat ini ada di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI). 

"Harusnya proyek-proyek nature based solution ada di SRN PPI,” ujarnya. 

Sebagai informasi, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan volume perdagangan kredit karbon menembus 691.304 ton setara karbon dioksida (CO2e) sepanjang Januari–Juni 2025, naik 503,82% dibandingkan dengan volume pada semester I/2024 di angka 114.486 ton CO2e. 

Pertumbuhan volume perdagangan ini diikuti pula dengan kenaikan nilai, dari Rp5,88 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp27,31 miliar sepanjang semester I/2025. 

Sampai akhir Juni 2025, terdapat total delapan proyek pengurangan emisi berbasis teknologi energi terbarukan yang diperjualbelikan. 

Proyek terbaru yang tercatat adalah pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit (POME) untuk biogas co-firing yang berlokasi di Riau milik PT Perkebunan Nusantara IV. Proyek yang tercatat pada 20 Mei 2025 ini memiliki 21.519 ton CO2e yang dapat diperdagangkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper