Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti PTBA, AMRT, hingga CTRA bergerak di jalur merah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.11 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka melemah ke level 482,89 atau terkoreksi 1,40%. Dari 27 konstituen di dalam indeks, hannya 4 saham menguat dan 23 lainnya melemah.
Sejumlah saham yang bergerak menguat pada pembukaan perdagangan antara lain PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang menguat 4,12% ke Rp1.265, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang menguat 3,46% ke Rp1.645, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menguat 0,83% ke Rp2.440, dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) menguat 0,37% ke Rp1.365.
Berbanding terbalik, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) justru memimpin pelemahan, dengan terkoreksi 12,88% ke Rp2.570, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) melemah 4,17% ke Rp920, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) terkoreksi 3,80% ke Rp152, dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melemah 3,07% ke Rp2.210.
Menyusul di belakang mereka, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) melemah 2,86% ke Rp2.040, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) melemah 2,58% ke Rp4.530, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) melemah 2,51% ke Rp1.945, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang melemah 2,42% ke Rp2.420.
Sejumlah saham lain yang turut bergerak di jalur merah antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang melemah 2,16% ke Rp5.675, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) melemah 2,14% ke Rp1.145, hingga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang terkoreksi 1,95% ke Rp4.030.
Adapun pada perdagangan hari ini, pelaku pasar bersiap menghadapi aksi jual mendadak di bursa saham setelah serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan meningkatkan kekhawatiran atas potensi balasan dan lonjakan harga minyak dunia.
Ketegangan di Timur Tengah kini menjadi fokus utama pelaku pasar, menutupi perhatian terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat pekan ini. Investor tengah mencermati dampak dari keputusan mendadak Presiden Donald Trump yang ikut bergabung dalam kampanye militer Israel terhadap Iran terhadap sentimen pasar, inflasi, dan arah kebijakan suku bunga AS.
Melansir Reuters, Senin (23/6/2025), indeks S&P 500 sudah turun 0,55% sepanjang perdagangan 16-20 Juni 2025, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,88% dan Nasdaq turun 0,23% dalam sepekan.
Pada perdagangan Jumat (20/6/2025), indeks ditutup di zona merah setelah laporan bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk ikut serta dalam konflik Iran-Israel. Indeks Dow Jones naik 0,08% ke 42.206,82, S&P 500 melemah 0,22% ke 5.967,84, dan Nasdaq turun 0,51% ke 19.447,41.
Pemerintah Iran menegaskan tidak akan membahas masa depan program nuklirnya selama masih berada di bawah serangan militer Israel, sementara negara-negara Eropa berupaya membujuk Teheran kembali ke meja perundingan.
“Investor tampak ragu untuk masuk ke pasar saham menjelang akhir pekan, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik saat ini,” ujar Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, New Vernon, New Jersey.
Israel menyatakan bahwa serangan yang dilancarkannya bertujuan untuk melemahkan kemampuan Iran dalam mengembangkan senjata nuklir.
Setelah satu pekan serangan berlangsung, Israel mengklaim telah menghantam puluhan target militer Iran.