Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat TOBA Dongkrak Bisnis Kendaraan Listrik Usai Gaet GOTO dan Grab

PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak bisnis kendaraan listrik usai menggaet GOTO dan Grab.
Tampilan motor prototipe Electrum produksi JV GOTO dan TOBA yang akan diproduksi lokal di Cikarang - Bisnis/Anshary Madya Sukma
Tampilan motor prototipe Electrum produksi JV GOTO dan TOBA yang akan diproduksi lokal di Cikarang - Bisnis/Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada tahun ini setelah menggaet PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab.

Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina mengatakan di segmen usaha kendaraan listrik, TOBA telah menjajal berbagai macam pengembangan bisnis. TOBA mengawali bisnis kendaraan listrik mereka pada 2021, menggaet GOTO dengan meluncurkan usaha patungan Electrum. Motor listrik Electrum kemudian digunakan oleh pengemudi Gojek dari GOTO.

"Kami kemudian secara B2B [business to business] kerja sama dengan Gojek [GOTO], juga kemudian dengan Grab," kata Juli dalam public expose pada Jumat (20/6/2025).

Juli mengatakan ke depan, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk menggaet kerja sama dengan perusahaan lainnya untuk mengembangkan bisnis kendaraan listriknya itu.

"Kami juga kembangkan operasi Electrum, tidak hanya di Jakarta, tapi di luar Jakarta," tutur Juli.

Jumlah motor listrik Electrum sendiri saat ini telah mencapai 5.100 unit. Kemudian, stasiun penukaran baterai Electrum mencapai 310 unit. 

TOBA memproyeksikan pada 2025 jumlah motor listriknya mencapai 23.500 unit. Kemudian, jumlah stasiun penukaran baterai menjadi 657 unit.

TBS Energi Utama juga telah menjalin kolaborasi strategis dengan Asian Development Bank (ADB) dan Bank DBS Indonesia untuk mempercepat adopsi penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia. TOBA mendapatkan pendanan sebesar US$15 juta untuk mendukung pengembangan Electrum.

Adapun, mengacu laporan keuangannya, TOBA mencatatkan pendapatan dari penjualan dan sewa kendaraan listrik mencapai US$1,34 juta pada kuartal I/2025, naik 10,17% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu US$1,22 juta.

Kontribusi bisnis kendaraan listrik TOBA itu memang tergolong kecil. Sebab, TOBA mencatatkan total pendapatan US$71,51 juta pada kuartal I/2025. Pendapatan TOBA terbesar dikontribusikan dari perdagangan batu bara US$26,59 juta dan pertambangan batu bara US$21,37 juta.

Akan tetapi, TOBA terus gencar mengembangkan bisnis berkelanjutan, salah satunya kendaraan listrik.

"Strategi TOBA dalam maksimalkan bisnis non batu bara, setiap tahun kami hitung secara holistik return on investment. Setelah investasi, kami monitor secara reguler operasional perusahaan agar sesuai dengan target yang diharapkan," ujar Juli.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper