Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini (12/6) Naik Lagi Setelah AS Rilis Data Inflasi

Harga emas terpantau menguat seiring dengan data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.
Karyawan memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau menguat seiring dengan data inflasi AS yang tumbuh lebih rendah dari perkiraan. Inflasi yang berada pada level 2,4%  memperkuat ekspektasi investor bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada September 2025.

Melansir Reuters pada Kamis (12/6/2025), harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$3.324,72 per ons setelah sempat naik hingga 1% di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS terpantau stagnan di US$3.343,7 per ons.

Sementara Bloomberg melaporkan pada pukul 7.14 WIB, harga emas telah menguat 0,28% menjadi US$3.364,66 per ons. 

Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang naik 0,1% pada periode Mei. Meski mendaki, capaian kenaikan ini lebih rendah dari posisi April yang naik 0,2%. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi Amerika masih akan naik menjadi 2,5% secara tahunan.

“Angka CPI inti yang rendah telah mendorong seluruh sektor logam mulia naik seiring dengan turunnya imbal hasil obligasi dan dolar. Harapannya adalah bahwa hal ini akan mempercepat pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

Saat ini para pedagang memperkirakan peluang sebesar 68% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada bulan September, menurut alat FedWatch dari CME.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengklaim kesepakatan dengan China telah tercapai. Dia menyebut China akan memasok magnet dan mineral tanah jarang, sementara Washington akan mengizinkan pelajar asal China untuk berkuliah di perguruan tinggi dan universitas AS.

Fokus pasar sekarang tertuju pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada hari Kamis, menjelang pertemuan The Fed pada 17–18 Juni.

“Pasar ingin melihat harga emas dan perak menembus level tertinggi baru-baru ini, yaitu $3.403 dan $36,90, sebagai sinyal untuk bergerak lebih tinggi. Jika kita tidak reli secara kuat meskipun data mengejutkan positif, itu bisa menjadi sinyal koreksi jangka pendek,” kata Wong

Pada perkembangan lain, harga platinum naik 2,9% menjadi $1.256,70, menyentuh level tertingginya sejak 2021 di awal sesi

Meskipun permintaan dari spekulan dan ETF telah mendorong reli platinum, Goldman Sachs menyatakan dalam sebuah catatan bahwa lonjakan harga yang berkelanjutan tampaknya tidak mungkin terjadi karena permintaan dari China yang sensitif terhadap harga, tekanan penurunan dari sektor otomotif, dan proyeksi peningkatan pasokan global

Sementara itu, harga perak spot turun 1,2% menjadi $36,11 per ons, dan paladium naik 1,3% menjadi $1.074,25.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper