Bisnis.com, JAKARTA -- Gojek, unit usaha On-Demand Services (ODS) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi meluncurkan kerja sama strategis dengan Green SM. Kerja sama ini dinilai memberikan sejumlah keuntungan bagi GOTO.
Gojek lantas meluncurkan layanan GoGreen SM yang merupakan kolaborasi dengan Green SM sebagai penyedia layanan armada taksi listrik 100%. Melalui GoGreen SM, pengguna Gojek dapat memilih menggunakan moda transportasi kendaraan roda empat listrik.
Gojek melalui keterangan resminya (Senin,12/6) mengatakan bahwa bahwa inisiatif kerja sama dengan Green SM merupakan bagian dari upaya menambah pilihan layanan roda-empat untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat. Pada saat yang sama, kolaborasi itu ikut mendukung menanggulangi polusi udara.
Aditya Prayoga dari Phintraco Sekuritas mengatakan Gojek secara konsisten melakukan inovasi termasuk kali ini melalui kolaborasi yang memberikan kebermanfaatan untuk berbagai pihak.
"Lewat kerja sama ini bukan hanya berpotensi mendongkrak peningkatan transaksi di platform tetapi juga peluang monetisasi hingga menjawab tantangan yang pernah dihadapi dari sisi suplai mitra pengemudi roda empat untuk segmen pelanggan tertentu” ujarnya.
Prayoga berpendapat kemitraan tersebut tidak sampai menimbulkan persaingan atau bahkan kanibalisme dengan produk eksisting yang dimiliki oleh layanan On-Demand GOTO. Sebaliknya, melalui kerja sama itu Gojek dapat memperluas basis pengguna platform.
“Saya rasa, GoGreen SM justru akan melengkapi produk yang solutif untuk segmen pengguna tertentu terutama dari sisi pengguna yang memiliki preferensi mobilitas dengan kendaraan listrik. Ini lebih ke complementary product yang juga berpotensi membesarkan ekosistem digital GOTO dan mendorong profitabilitas” ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi ini tidak bakal meningkatkan kompetisi antar mitra pengemudi karena sifatnya yang komplementer. Tambah lagi, mitra pengemudi dengan akses ke kendaraan listrik cenderung terbatas.
Senada, Edo Ardiansyah dari Phillip Sekuritas mengapresiasi langkah GOTO. Menurutnya, pendekatan itu bukan lagi kompetisi perang harga tetapi lebih ke inovasi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan industri.
Edo menilai kerja sama Gojek dengan Green SM semakin memperkuat posisi GOTO di mata investor yang fokus pada Environmental, Social and Governance (ESG).
Menurutnya, target GOTO untuk capai emisi nol persen jangka panjang bisa dilakukan dengan efisien lewat kolaborasi ini sehingga tidak perlu keluar belanja modal maupun modal kerja yang besar besar tetapi solutif dan bisa menaikkan monetisasi.
"Di sisi lain, ini juga semakin memperkuat tata kelola ESG GOTO dan bisa semakin dilirik oleh pengelola dana tematik yang memang fokus investasi di sektor ESG,” jelasnya.
Sebagai konteks, Gojek sebagai unit bisnis GOTO memiliki dua segmen yang menawarkan solusi mobility dan delivery. Unit bisnis itu telah membukukan laba operasional sebesar Rp193,9 miliar pada kuartal I/2025.
Di sisi lain, GOTO sebagai induk usaha juga menunjukkan perbaikan profitabilitas yang signifikan. Pada kuartal I/2025, GOTO mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp393 miliar dari rugi EBITDA Grup yang disesuaikan Rp101 miliar pada kuartal I/2025.
---------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.