Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjelaskan adanya jabatan lowong di posisi direktur keuangan usai Adityo Kusumo ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Investasi PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Kamis (12/6/2025), Corporate Secretary WIKA Ngatemin menjelaskan Adityo Kusumo tidak dapat memenuhi persyaratan sebagai Anggota Direksi Wijaya Karya dikarenakan adanya larangan memangku rangkap jabatan sebagai Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain sejak 10 Juni 2025.
Hal tersebut mengacu pada ketentuan Bab VI Pasal 67 ayat (1), (3) dan (5) Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-3/MBU/03/2023 tentang Organ Dan Sumber Daya Manusia Badan Usaha Milik Negara dan Pasal 11 ayat (24) huruf f dan ayat (28) huruf a Anggaran Dasar Perseroan.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka saat ini posisi Direktur Keuangan menjadi jabatan lowong," jelasnya.
Sesuai ketentuan Pasal 11 ayat (20) huruf b dan c Anggaran Dasar Perseroan, yang intinya menyatakan apabila suatu waktu oleh sebab apapun terdapat satu jabatan atau lebih anggota Direksi lowong, RUPS wajib diselenggarakan untuk mengisi jabatan lowong tersebut paling lambat 90 hari sejak terjadinya lowongan jabatan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (20) huruf a Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris WIKA telah menunjuk Direktur Utama Agung Budi Waskito sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Keuangan sampai dengan diselenggarakannya RUPS untuk menetapkan pengganti.
Baca Juga
Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi menyetujui perubahan susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (10/6/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis.com, pemegang saham memutuskan untuk mengganti tiga direktur serta menambah tiga kursi jabatan baru dalam jajaran direksi.
Secara terperinci, Aditya Kusumo ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Investasi, menggantikan Akhmad Fazri. Sementara itu, Kuswantoro Pranabudi dipercaya menjabat sebagai Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha, menggantikan Dilo Seno Widagdo. Adapun posisi Direktur Manajemen Risiko dan HSE kini diisi oleh Firman Santyabudi, menggantikan Nur Hidayat Udin.
Selain penggantian, RUPST juga memutuskan penambahan tiga posisi baru dalam struktur direksi. Tedy Badrujaman diangkat sebagai Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral, sementara Pambudi Sunarsihanto menjabat sebagai Direktur Transformasi Korporasi dan Human Capital Management. Terakhir, Budi Santoso ditunjuk menjadi Direktur Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Mineral.