Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Positif Dialog AS-China, Harga Minyak Naik Lebih dari US$1 per Barel

Harga minyak dunia melonjak lebih dari US$1 per barel pada Jumat (6/6/2025), mencatatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia melonjak lebih dari US$1 per barel pada Jumat (6/6/2025), mencatatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir.

Sentimen pasar membaik usai laporan ketenagakerjaan AS yang mendukung serta dimulainya kembali dialog dagang antara Amerika Serikat dan China, menumbuhkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan di dua raksasa ekonomi dunia.

Melansir Reuters, Sabtu (7/6/2025), kontrak berjangka Brent ditutup menguat US$1,13 atau 1,73% ke level US$66,47 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,21 atau 1,91% ke level US$64,58 per barel.

Keduanya berhasil membalikkan tren penurunan selama dua pekan sebelumnya. Sepanjang minggu ini, Brent naik 2,75%, sedangkan WTI mencatat lonjakan lebih tinggi, mencapai 4,9%.

“Saya kira laporan pekerjaan kali ini seperti kisah Goldilocks—tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, tapi pas untuk meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” ujar analis senior Price Futures Group Phil Flynn.

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan tingkat pengangguran tetap di 4,2% pada Mei, sementara penciptaan lapangan kerja mencapai 139.000, sedikit di bawah rata-rata tahun lalu yang berada di kisaran 160.000. Meskipun pertumbuhan tenaga kerja melambat, tidak ada tanda-tanda perlambatan ekstrem.

Pemangkasan suku bunga—yang sudah lama didorong oleh Presiden Donald Trump—berpotensi mendorong permintaan minyak seiring meningkatnya aktivitas ekonomi.

John Kilduff dari Again Capital mengatakan pasar sebelumnya telah mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk terhadap harga minyak mentah.

“Namun, semuanya tak terwujud. OPEC+ tetap solid. Pembicaraan AS–China kembali berlangsung, meski detailnya minim. Yang penting, mereka tak bubar seperti Elon (Musk) dan Donald (Trump),” lanjutnya.

Media resmi China, Xinhua, melaporkan bahwa pembicaraan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Trump berlangsung atas permintaan Washington. Trump menyebut hasil pembicaraan itu “sangat positif”, dan mengatakan hubungan dagang AS–Tiongkok dalam kondisi baik.

Pergerakan harga minyak terus dipengaruhi oleh dinamika negosiasi tarif serta dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.

OPEC+—koalisi negara-negara penghasil minyak dan sekutunya termasuk Rusia—telah menyepakati kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juli, sesuai rencana sebelumnya. Usulan Arab Saudi untuk kenaikan yang lebih besar ditolak, sebagai bagian dari strategi mempertahankan pangsa pasar.

“Menurut proyeksi kami, pasar akan tetap seimbang pada kuartal kedua dan ketiga, seiring meningkatnya permintaan musiman dan memuncak pada Juli–Agustus, yang diimbangi dengan pasokan tambahan dari OPEC+,” tulis HSBC dalam catatannya.

Sementara itu, jumlah rig pengeboran minyak dan gas AS—indikator awal produksi masa depan—turun empat menjadi 559 unit pada pekan yang berakhir 6 Juni, level terendah sejak November 2021, menurut Baker Hughes. Rig minyak turun sembilan menjadi 442, sementara rig gas naik lima menjadi 114.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper