Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi tahan atau hold untuk saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) usai anak usahanya PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) berpotensi tidak mendapatkan izin untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga.
Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal I/2025, Amman mencetak rugi bersih sebesar US$138,76 juta. Mengempisnya pendapatan AMMN terjadi akibat tidak ada volume penjualan yang tercatat untuk kuartal I/2025. Hal itu yang menurut analis berkontribusi terhadap penyusutan laba bersih Medco Energi sebesar 76% year-on-year.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Timothy Wijaya dan Naura Reyhan menerangkan, penurunan pendapatan MEDC juga disebabkan oleh penjualan migas yang menyusut 10% QoQ.
Adapun MEDC mencetak produksi minyak dan gas sebesar 143 mboepd, dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas dan kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro dengan biaya produksi kas per unit US$8,4/boe.
”Hasil yang lemah ini terutama disebabkan oleh ketidakmampuan AMMN untuk mengekspor konsentrat tembaga karena masih dalam fase commissioning smelter katoda tembaganya,” kata mereka dalam riset yang dipublikasi pada Rabu (4/6/2025).
Dengan beragam tantangan yang dihadapi MEDC, analis menurunkan perkiraan laba perseroan sepanjang 2025 menjadi US$190 juta. Sebabnya, para analis turut menurunkan proyeksi produksi migas MEDC menjadi 146 mboepd dari 150 mboepd.
Selain itu, mereka turut memangkas kontribusi laba AMMN terhadap MEDC menjadi US$65 juta akibat keterlambatan commisioning dan potensi ekspor AMMN pada 2025.
”Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold dengan target harga lebih rendah sebesar Rp1.320,” kata mereka dalam riset.
Penurunan target harga ini terutama disebabkan oleh estimasi kontribusi AMMN terhadap MEDC sepanjang 2025. Selain itu, ada risiko penurunan harga minyak yang masih membayangi MEDC.
Adapun pada 26 Mei 2025, MEDC telah memperoleh pinjaman sebesar Rp8 triliun dari BRI. Dalam keterbukaan informasi, kredit tersebut diajukan perseroan untuk membantu kinerja perseroan ke depannya.
”Transaksi dilaksanakan sebagai bagian dari strategi pendanaan jangka menengah hingga panjang perseroan dan/atau grup perseroan,” kata Sekretaris Perusahaan Medco Energi Siendy K. Wisandana dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (4/6/2025).
Jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kredit itu adalah 120 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit, yaitu 26 Mei 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.