Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham ANTM, BBRI hingga AMMN Naik ke Zona Hijau

IHSG dibuka pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2025). Saham-saham seperti ANTM, BBRI, hingga AMMN menguat.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (8/4/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (8/4/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2025). Saham-saham seperti ANTM, BBRI, hingga AMMN dibuka naik ke zona hijau pagi ini.

Berdasarkan data RTI Innfokom, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.071,63. IHSG bergerak pada rentang 7.069-7.086 sesaat setelah pembukaan. 

Tercatat, 175 saham menguat, 112 saham melemah, dan 252 saham bergerak di tempat pagi ini. Kapitalisasi pasar terpantau turun menjadi Rp12.319 triliun.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi salah satu saham yang naik ke zona hijau pagi ini. Saham ANTM naik 0,30% ke level Rp3.320 per saham. 

Selanjutnya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Saham BBRI naik 0,24% ke level Rp4.210 per saham pagi ini. 

Penguatan juga terjadi pada saham MDKA yang naik 0,94% ke level Rp2.140, saham AMMN naik 1,09% ke level Rp6.975, dan saham WIFI naik 3,37% ke level Rp2.150 per saham. 

Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan secara teknikal, indikator MACD IHSG mengalami death cross dan stochastic RSI mengalami pembalikan arah. 

IHSG diperkirakan akan menguji level psikologis 7.000. IHSG berpotensi menutup gap down di 6.987 jika menembus level 7.000,” tulis Ratna.

Dia juga menjelaskan dari global, sentimen datang dari meningkatnya ketegangan antara AS dan China. 

Negosiasi AS-China memburuk, sehingga Presiden Trump dan Presiden Xi kemungkinan akan berbicara pekan ini. Ketegangan antara AS-Uni Eropa juga meningkat setelah Trump menyatakan akan menaikkan tarif impor baja menjadi 50%.

Dari domestik, surplus neraca perdagangan April 2025 turun menjadi US$0,15 miliar dari US$4,33 miliar di Maret 2025, karena kenaikan impor yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor. Inflasi bulan Mei 2025 turun menjadi 1,6% YoY dari 1,95% YoY di April 2025, seiring dengan deflasi 0,37% MoM di Mei 2025 dari inflasi 1,17% MoM di April 2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper