Bisnis.com, JAKARTA — Danantara Indonesia bersama sejumlah lembaga keuangan dan investasi China mulai menjajaki peluang investasi jangka panjang di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pusat data, hingga teknologi.
Hal tersebut mengemuka dalam hasil kunjungan delegasi resmi Indonesia ke Beijing, China yang dipimpin oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada 20-21 Mei 2025.
Peluang investasi terbuka setelah pemerintah China disebut berkomitmen mendorong kolaborasi antara Danantara dengan berbagai institusi investasi, seperti China Investment Corporation (CIC), State Development and Investment Corporation (SDIC), dan China International Trust and Investment Corporation (CITIC).
Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir, yang ikut dalam delegasi, mengatakan bahwa pertemuan antara kedua negara memiliki peluang untuk memperkuat kerja sama yang memberikan dampak secara jangka panjang.
“Kami melihat komitmen yang kuat dari berbagai lembaga keuangan dan investasi di Tiongkok untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia, khususnya melalui Danantara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).
Dalam pertemuan dengan CIC, misalnya, kedua delegasi membahas rencana kerja sama investasi langsung ataupun partisipasi dalam pengelolaan bersama.
Baca Juga
CIC juga disebut bakal memperluas investasi di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan, konsumer, infrastruktur, sumber daya alam, serta pusat data dan teknologi.
Ada pula pembahasan terkait potensi dukungan finansial dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) untuk proyek energi terbarukan. Dalam kesempatan itu, Danantara diundang untuk bergabung dalam The Belt and Road Bankers Roundtable, forum yang melibatkan 180 institusi keuangan dari 85 negara.
Delegasi Indonesia juga bertemu dengan sejumlah lembaga lain seperti Bank of China, SDIC, dan CITIC untuk mengeksplorasi kolaborasi lebih dalam antarlembaga.
“Ada semangat yang sama untuk membangun kemitraan jangka panjang yang tidak hanya saling menguntungkan, tetapi juga berdampak nyata bagi transformasi ekonomi kedua negara,” pungkas Pandu.