Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KFC (FAST) Divestasi 20% Saham PT JAI Untuk Tambah Likuiditas

Emiten pengelola KFC Indonesia PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) akan melepas 20% kepemilikan saham perseroan di PT JAI yang memasok ayam ke KFC.
Ilustrasi makanan siap saji. Bisnis
Ilustrasi makanan siap saji. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola KFC Indonesia PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) akan melepas 20% kepemilikan saham perseroan di PT Jagonya Ayam Indonesia (PT JAI).

Direktur FAST Dio May Avico mengatakan perseroan semula memegang 70% kepemilikan saham di PT Jagonya Ayam. Kini, FAST akan melepas 20% kepemilikannya di perusahaan pemasok ayam ke KFC tersebut. 

Dio menegaskan, penjualan kepemilikan saham itu dilakukan FAST dalam rangka menambah modal kerja dan memperbaiki kondisi cashflow perseroan. 

”Sudah ada pembeli, ada dua, namanya PT Shankara Fortuna sama PT Santosa Bersama Mitra,” katanya saat ditemui Bisnis di Jakarta usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (16/5/2025).

Nantinya, PT Shankara Fortuna akan mengambil 15% dan PT Santosa Bersama Mitra akan membeli 5% kepemilikan saham FAST di PT JAI.

Secara total, perseroan akan mengalihkan 55.836 lembar sahamnya di PT JAI kepada para kedua pembeli tersebut. Dengan penjualan 20% kepemilikan saham itu, FAST berpotensi mendapat tambahan dana sebesar Rp70 miliar 

Meskipun begitu, Dio memastikan bahwa penjualan 20% sahamnya kepada pihak lain tidak akan mengganggu rantai pasok FAST untuk menjalankan bisnisnya.

"[Dengan berkurangnya saham FAST] kami tetap menjadi mayoritas, kami masih pengendali dari PT JAI. Tidak akan mengganggu [kinerja perseroan]," tambahnya.

Selain itu, FAST juga mengupayakan berbagai cara untuk menutupi kerugian mereka pada 2024. Salah satunya adalah melakukan penambahan modal dari PT Gelael Pratama dan emiten grup Salim PT Indoritel Makmur International Tbk. (DNET) melalui skema private placement.

Dio menerangkan, FAST akan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp80 miliar dari penerbitan 533,33 juta saham baru, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp150 per saham.

Kedua dana itu diproyeksikan akan digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan yang tertekan selama 2024.

“Untuk memperbaiki working capital, kondisi cashflow dari perseroan. Dana Rp80 miliar yang ditempatkan oleh dua pemegang saham itu akan digunakan untuk membayar kewajiban lancar dan juga upaya untuk efisiensi,” tutupnya.

Dengan terlaksananya private placement, struktur permodalan FAST akan meningkat dari sebelumnya Rp127,7 juta menjadi Rp207,7 juta. Kemudian rasio liabilitas dibandingkan dengan ekuitas FAST juga akan menjadi lebih baik dari sebelumnya 26,63 kali menjadi 15,99 kali. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper