Bisnis.com, JAKARTA — PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) atau PIK 2 memutuskan untuk menahan laba Rp557 miliar dan membagikan Rp67,5 miliar atau setara Rp4 per saham untuk dividen dari kinerja tahun buku 2024.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (15/5/2025), PANI menetapkan laba ditahan sebesar Rp557 miliar dari laba komprehensif teratribusi yang mencapai Rp625,99 miliar pada 2024.
Sekretaris Perusahaan PANI Christy Grassela menjelaskan bahwa penahanan sebagian besar laba merupakan langkah strategis perseroan untuk mendukung kelangsungan pengembangan kawasan PIK 2 yang tengah dipacu.
“PANI saat ini memiliki 1.845 hektare bank tanah, 20 cluster perumahan, serta pertokoan yang masih dalam tahap pengembangan. Membutuhkan pendanaan agar proyek selesai tepat waktu, sehingga laba ditahan akan dipergunakan untuk mendukung hal tersebut,” ujar Christy saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/5/2025).
Kebijakan penggunaan laba bersih PANI sejatinya tidak berubah signifikan dari tahun sebelumnya. Untuk diketahui, pada tahun buku 2023, PANI membagikan dividen tunai sebesar Rp2 per saham atau Rp31,3 miliar yang setara 11,44% dari laba bersih.
Padahal, dari sisi kinerja, PANI membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp623,91 miliar pada 2024. Raihan tersebut melesat hingga 131,04% dibandingkan laba tahun sebelumnya yaitu Rp270,03 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasi 2024, PANI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,83 triliun atau meningkat 31,21% year on year (YoY).
Pendapatan bersih perseroan disumbangkan oleh penjualan tanah dan bangunan yang berkontribusi Rp2,77 triliun atau tumbuh 30,68% year on year (YoY). Adapun dari sisi segmen operasi, real estat mengantongi pendapatan Rp2,83 triliun.
Di tengah kenaikan pendapatan, beban pokok PANI turut meningkat 15,53% YoY menjadi Rp1,24 triliun. Realisasi tersebut membuat perseroan merangkum laba kotor senilai Rp1,58 triliun atau bertumbuh 46,91% secara tahunan.
Dalam kesempatan terpisah, Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah memberikan rekomendasi beli untuk saham PANI dengan target harga Rp15.200 per saham.
“Kami memberikan rating buy untuk PANI dengan estimasi nilai wajar di Rp15.200, dengan potensi kenaikan sebesar 33,33%,” ujar Nurwachidah dalam riset terbarunya.
Menurutnya, meski pendapatan PANI turun 4% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp615 miliar hingga kuartal I/2025, perseroan masih memiliki cadangan lahan optimal dengan struktur utang yang terjaga.
PANI memiliki total lahan seluas 1.845 hektare hingga akhir Maret 2025, atau meningkat 238 hektare dari posisi 1.607 hektare pada 2023. Penambahan lahan ini diperoleh dari skema private placement, sehingga struktur utang terbilang solid.
“Debt to equity ratio [DER] PANI meningkat 548 bps menjadi 53% pada 2024. Meski demikian, level ini merupakan yang terendah dibandingkan perusahaan sejenis yang memiliki DER di kisaran 64% hingga 178%,” kata Nurwachidah.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.