Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas hari ini turun seiring adanya tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perang dagang AS-China, juga karena meredanya ketegangan geopolitik.
Dilansir dari Bloomberg, harga emas batangan turun 1,4% pada perdagangan awal di Asia. Sebelumnya, harga aset safe haven itu mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 2,6%.
Harga emas spot turun 1,3% ke level US$3.281,29 per ons pada Senin (12/5/2025) pukul 06.17 waktu Singapura atau pukul 05.17 WIB.
Para investor mencermati hasil perundingan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada akhir pekan lalu. Pihak AS dan China sama-sama menyampaikan adanya kemajuan substansial, meskipun tidak ada pihak yang yang mengumumkan langkah-langkah khusus.
Meredanya tensi itu membuat aset safe haven tidak lagi diborong di pasar, sehingga harga emas mereda.
Gencatan senjata antara India dan Pakistan yang bertahan pada Minggu (11/5/2025), setelah empat hari ketegangan di dua negara bersenjata nuklir itu juga memberikan kelegaan bagi pasar.
Baca Juga
Investor mencermati upaya Presiden AS Donald Trump dalam negosiasi perdamaian di Ukraina, seiring langkah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk terlibat dalam perundingan pekan ini.
Perang dagang yang dipicu oleh pemerintahan baru AS telah mendorong kenaikan harga emas sebesar 25% tahun ini, sehingga emas batangan mencapai rekor sekitar US$3.500 per ons bulan lalu.
Sementara sikap yang lebih lunak terhadap perdagangan dari AS akan melemahkan permintaan aset safe haven, emas juga mendapat dukungan dari pembelian bank sentral yang kuat dan aktivitas ritel spekulatif China.
Adapun, harga perak terpantau turun, lalu harga platinum dan paladium meningkat pada perdagangan pagi ini.