Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Borong Saham GJTL 2 Sesi Beruntun

Lo Kheng Hong terpantau memborong saham GJTL dalam dua sesi perdagangan beruntun.
Pekerja menata ban sepeda motor bermerek IRC dan Zeneos yang diproduksi PT Gajah Tunggal Tbk. di salah satu gerai di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata ban sepeda motor bermerek IRC dan Zeneos yang diproduksi PT Gajah Tunggal Tbk. di salah satu gerai di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Lo Kheng Hong terpantau memborong saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) dalam dua sesi perdagangan beruntun.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Minggu (11/5/2025), Lo Kheng Hong baru memegang saham GJTL sebanyak 187.664.900 atau setara dengan 5,39% pada 6 Mei 2025.

Jumlah itu kemudian bertambah dalam dua sesi perdagangan berikutnya.

Pertama, Lo Kheng Hong memborong 1,45 juta lembar saham GJTL pada 7 Mei 2025. Setelah transaksi, kepemilikan naik menjadi 189,11 juta lembar atau setara dengan 5,43%.

Kedua, Lo Kheng Hong kembali berbelanja saham GJTL pada 8 Mei 2025. Alhasil, kepemilikan naik menjadi 190.094.900 atau setara dengan 5,45%

Lo Kheng Hong sebelumnya menjelaskan bahwa Gajah Tunggal adalah pabrik ban terbesar di Asia Tenggara. GJTL memiliki laba Rp988 miliar pada kuartal III/2024 dengan kapitalisasi pasar Rp3,97 triliun.

Pak Lo, sapaan akrabnya, menyorot kinerja Gajah Tunggal sejak 2020 hingga 2024. Menurutnya, penjualan dan laba bertumbuh.

“Semoga di tahun 2025 kinerja dan laba juga dapat bertumbuh,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (18/1/2025).

Dalam catatan Bisnis, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu sempat memborong saham GJTL sebelum Lebaran 2025.

LKH memborong 300.000 lembar saham GJTL pada 24 Maret 2025. Setelah transaksi, jumlah yang dipegang bertambah menjadi 187,56 juta lembar atau setara dengan 5,38%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper