Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Catat 26 Calon Emiten Antre IPO, Bidik Dana Rp4,48 Triliun

OJK menyampaikan terdapat 26 perusahaan yang antre untuk IPO di pasar modal Indonesia dengan dana yang dihimpun diperkirakan mencapai Rp4,48 triliun.
BEI, OJK, dan perwakilan konglomerat, pengusaha hingga pelaku pasar modal ini dilakukan untuk membahas anjloknya IHSG./Bisnis/Himawan L Nugraha
BEI, OJK, dan perwakilan konglomerat, pengusaha hingga pelaku pasar modal ini dilakukan untuk membahas anjloknya IHSG./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia dengan dana yang dihimpun diperkirakan mencapai Rp4,48 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, hingga 30 April 2025, secara total, terdapat 85 rencana penghimpunan dana dalam pipeline OJK, dengan target penghimpunan dana mencapai Rp70,54 triliun.

"Penghimpunan dana di pasar modal masih berada dalam tren yang positif ," kata Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Jumat (9/5/2025).

Rincian dari rencana penghimpunan dana tersebut adalah sebanyak 26 penghimpunan dana merupakan IPO, dengan dana incaran Rp4,48 triliun. Kemudian sebanyak 8 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai Rp11,41 triliun, 5 efek bersifat utang dan sukuk senilai Rp4,80 triliun, dan 46 PUB EBUS Th I, II, dan seterusnya dengan nilai Rp49,85 triliun.

Sementara itu, hingga 30 April 2025, OJK mencatat realisasi penhimpunan dana secara total mencapai Rp56,06 triliun. Rincian dari penggalangan dana tersebut adalah dari aksi IPO 6 emiten, dengan nilai Rp3,31 triliun. 

Lalu 2 Penawaran Umum Terbatas sebesar Rp2,76 triliun, 2 EBUS sebesar Rp3,40 triliun, serta 36 PUB EBUS Th I, II, dan seterusnya sebesar Rp46,60 triliun.

Sebagai infromasi, sepanjang 2024 tercatat 41 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan 2023, di mana terdapat 79 perusahaan yang remsi listing.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman optimistis pasar saham Indonesia, termasuk tren IPO akan kian ramai pada 2025. BEI menargetkan peningkatan pencatatan efek baru, yaitu sebanyak 407 efek baru, dengan pencatatan sebanyak 66 saham. Target pencatatan saham baru ini naik dari tahun 2024 yang sebesar 62 pencatatan saham.

Bursa juga menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp13,5 triliun per hari di tahun 2025. Target ini menurut Bursa naik dari revisi target RNTH 2024 yang sebesar Rp12,25 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper