Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Repatriasi Dividen, Rupiah Diramal Stabil Level Rp16.500

Kepala Ekonom Bank BCA meyakini rupiah di tengah musim repatriasi dividen masih memiliki kemampuan untuk bergerak stabil di sekitar Rp16.500.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau Bank BCA David Sumual meyakini rupiah di tengah musim repatriasi dividen masih memiliki kemampuan untuk bergerak stabil di sekitar Rp16.500 per dolar AS, sepanjang bulan ini. 

David memandang meski permintaan dolar meningkat kala musim repatriasi dividen, setidaknya likuiditas pasar cukup baik sehingga tekanan rupiah sedikit berkurang. Terlebih aliran modal asing telah masuk kembali ke pasar keuangan Tanah Air. 

“Iya rupiah tidak akan tertekan seperti dua bulan terakhir setidaknya. Sekarang inflow lumayan dan kemarin lelang SBN pemerintah juga bagus, kami lihat yield-nya turun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/5/2025).

David menilai saat ini sentimen relatif baik, utamanya setelah Presiden AS Donald Trump menunda implementasi tarif resiprokal. Kondisi tersebut diikuti dengan adanya risk on alias investor kembali ke negara emerging market dan membuat rupiah hijau. 

Meski demikian, David masih memantau kondisi global termasuk proses negosiasi yang masih terjadi di masa penundaan 90 hari ini.

Menurutnya, apabila negosiasi berlarut-larut dan mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat, dapat memunculkan sentimen negatif dan berdampak pada rupiah yang mendekati Rp17.000 per dolar AS.

“Saya melihat memang bisa ke Rp16.500an per dolar AS. Tetapi memang kembali nanti harus lihat lagi apakah ini ada berita buruk lagi atau enggak, terutama masalah apakah sudah selesai negonya atau enggak,” jelasnya.

Terpisah, Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi melihat rupiah masih akan bergerak fluktuatif pada bulan ini—di mana repatriasi dividen diperkirakan mencapai puncaknya pada Mei. 

“Masih fluktuatif bisanya masih di sekitaran Rp16.450 per dolar AS hingga Rp16.800 per dolar AS,” tuturnya.

Pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (8/5/2025), rupiah ditutup menguat 34 poin atau 0,21% ke level Rp16.502 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,36 ke 99,9.

Ibrahim menyampaikan bahwa penguatan yang terjadi secara bersamaan antara rupiah dan DXY ditopang oleh turunnya cadangan devisa yang digunakan untuk pembayaran hutang luar negeri dan triple intervention Bank Indonesia di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik serta SBN di pasar sekunder.

Bank Indonesia (BI) mencatat, terjadi penurunan cadangan devisa senilai Rp76,72 triliun (kurs JISDOR akhir April Rp16.679 per dolar AS) pada April 2025. Utamanya, dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar. 

Ke depan untuk menjaga kestabilan rupiah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea memastikan bank sentral akan terus berada di pasar dan menjaga kecukupan likuiditas. 

“Kami memastikan bahwa likuiditas cukup untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan investor yang memang melakukan repatriasi dividen dan juga korporasi-korporasi yang melakukan pembayaran utang luar negeri,” ujarnya dalam Taklimat Media, Rabu (7/5/2025).

Selain melakukan triple intervention, penguatan strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental terutama melalui intervensi transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri atau offshore. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper