Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi BUMN PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatat penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2025. Adapun, perseroan berencana melepas atau divestasi dua aset tahun ini.
Berdasarkan Laporan Keuangan akhir Maret 2025, dikutip Jumat (2/5/2025), pendapatan usaha PTPP tercatat sebesar Rp3,51 triliun. Perolehan ini turun hingga 23,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp4,61 triliun.
Kinerja pendapatan PTPP sebagian besar dikontribusikan oleh segmen konstruksi senilai Rp2,93 triliun, atau turun 26,75% year on year (YoY) dari Rp4 triliun.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok penjualan juga terkoreksi 24,68% YoY menjadi Rp3,08 triliun. Hal ini membuat laba kotor PTPP turun 18,19% menjadi Rp432,06 miliar, dari sebelumnya Rp528,13 miliar pada kuartal I/2024.
Kendati pendapatan dan laba kotor mengalami tekanan, emiten BUMN Karya tersebut meraih laba tahun berjalan sebesar Rp72,07 miliar atau tumbuh 54,43% secara tahunan.
Namun demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 37,23% YoY menjadi Rp59,39 miliar pada kuartal I/2025. Hal ini mengakibatkan laba per saham mengalami penyusutan dari Rp15 menjadi Rp10 per saham.
Adapun kas dan setara kas akhir periode perseroan tercatat mengalami penurunan 23,21% YoY menjadi Rp3,03 triliun atau dari Rp3,95 triliun pada akhir Maret 2024.
Dari sisi neraca keuangan, PTPP membukukan total aset sebesar Rp56,49 triliun atau turun 0,17% year to date (YtD). Liabilitas tercatat terkoreksi 0,46% YtD menjadi Rp41,14 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 0,61% ke angka Rp15,34 triliun.
Untuk memperbaiki kinerja keuangan pada tahun ini, PTPP berencana melakukan divestasi dua anak usahanya di bidang infrastruktur air dan kereta api dengan proyeksi nilai transaksi mencapai Rp3 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan bahwa untuk proses divestasidi PT PP Infrastruktur (PPIN), yang fokus di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sedang berproses dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun ini.
“Divestasi sedang berproses, ada PP Infrastruktur yang bergerak di bidang SPAM sudah berjalan dan sekitar pertengahan tahun ini sudah bisa diselesaikan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP I Gede Upeksa Negara menambahkan bahwa perseroan juga akan melepas kepemilikan anak usaha di sektor infrastruktur kereta api, yaitu PT Celebes Railways Indonesia.
Seluruh aksi tersebut diperkirakan meraih penerimaan kas bersih hingga Rp3 triliun, dengan target penandatanganan jual beli rampung pada akhir kuartal II/2025.
“Bulan Juni ini kami harapkan bisa proceed dua anak usaha, satu di infrastruktur air dan kedua di infrastruktur kereta api. Kami merencanakan total proceed kurang lebih di Rp3 triliun. Itu yang sudah kami lakukan dan sudah berproses,” ucapnya.
Menurut Upeksa, divestasi dilakukan agar PTPP dapat fokus ke bisnis inti perusahaan. Dengan demikian, segala unit bisnis yang tidak sejalan dengan core business akan segera dilepas guna mengurangi beban utang dan memperoleh keuntungan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.