Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Serap Capex Rp2,62 Triliun per Maret 2025

Indosat (ISAT) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capex senilai Rp2,62 triliun sampai akhir Maret 2025.
Karyawan beraktivitas di dekat logo PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2,62 triliun sepanjang kuartal I/2025.

Direktur ISAT Nicky Lee mengatakan serapan capex ini meningkat 22,8% menjadi Rp2,62 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,13 triliun.

"Kami menargetkan pengeluaran capex sebesar Rp13 triliun untuk tahun 2025, dan nilai ini sejalan dengan tingkat pengeluaran kami pada tahun sebelumnya," kata Nicky dalam konferensi pers ISAT, Rabu (30/4/2025). 

Dia melanjutkan capex ini digunakan ISAT untuk berinvestasi dalam jaringan dan kualitas layanan perseroan. Nicky menuturkan untuk pendapatan ISAT di tahun ini seharusnya bisa mencatatkan hasil yang lebih baik dari industri. 

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami cukup beruntung bisa mencapai kinerja tersebut, dan itu tetap menjadi tujuan kami untuk terus melampaui industri," ujar Nicky.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ISAT Vikram Sinha menambahkan saat ini ISAT fokus pada pelanggan kelas menengah ke bawah secara khusus. 

Dengan kondisi makro ekonomi yang tidak menentu, daya beli konsumen kelas menengah bawah menjadi terganggu dan mereka cenderung lebih berhati-hati an dan mengoptimalkan pengeluaran mereka.

"Namun, seiring berjalannya waktu, kami telah melihat tren yang positif, dalam hal memastikan bahwa mereka juga dapat merasakan pengalaman yang kami tawarkan," kata Vikram. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper