Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi menguat menguji resistance level 6.800 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/4/2025). Saham JPFA, BBRI hingga INDY direkomendasikan analis pagi ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan kemarin, Senin (28/4/2025), IHSG membukukan kenaikan sebesar 0,66% atau 44,05 poin menuju posisi 6.722,96.
Meskipun, IHSG masih di zona merah, melemah 5,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Pasar saham Indonesia juga masih berkutat dengan larinya dana asing. Tercatat, pasar saham Indonesia masih membukukan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp177,85 miliar pada perdagangan kemarin. Alhasil, net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp50,88 triliun ytd.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai penguatan IHSG pada perdagangan kemarin memvalidasi resistance breakout di level 6.660.
Penguatan didukung oleh kenaikan volume transaksi dan secara teknikal terbentuk pelebaran positive slope pada MACD.
Baca Juga
Namun, terdapat faktor yang mendasari kekhawatiran bahwa penguatan IHSG tidak sustainable, yakni investor asing yang masih cenderung lanjutkan net sell selama fase bullish reversal IHSG sejak 8 April 2025.
Selanjutnya, IHSG berpeluang mencoba tutup gap di 6.770-6.870 pada pekan ini.
Pada perdagangan hari ini, ia memproyeksikan IHSG uji resistance di level 6.800, uji pivot di level 6.750, dan support di level 6.700.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari luar negeri, sentimen relatif masih berkutat dengan isu tarif, diantaranya sikap AS yang melunak terhadap China.
Terdapat potensi trade deal dengan sejumlah negara yang bernegosiasi dengan AS. Kemudian, tekanan dari dalam negeri AS, khususnya tekanan politik juga berpotensi mendorong Presiden AS, Donald Trump untuk mendorong kesepakatan.
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal I/2025.
"Menarik untuk dicermati apakah realisasi FDI masih dapat bertahan di double digit, mengingat isu tarif sudah mulai digaungkan di kuartal I/2025, bersamaan dengan sejumlah kebijakan domestik yang dinilai sempat memicu sikap wait and see dari pelaku pasar," tulis Valdy dalam risetnya pada Selasa (29/4/2025).
Seiring dengan kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Indika Energy Tbk. (INDY).
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.