Bisnis.com, BANTEN – Anak usaha emiten terafililasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Tbk. (TPIA) yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI) menargetkan bisa mengoperasikan 15 kapal tahun ini.
Saat ini, CDI memiliki delapan kapal pengangkut produk kimia dan gas yang dikelola oleh PT Chandra Shipping International (CSI) yang merupakan anak usahanya di sektor logistik. Dengan demikian, perseroan akan menambah tujuh kapal baru pada tahun ini.
Kapal baru tersebut akan digunakan untuk mengangkut bahan kimia, petrokimia, dan migas dalam rangka memperkuat ekosistem logistik terintegrasi dan fasilitas penyimpanan.
Presiden Direktur CSI Lingga Widiastri mengatakan lini bisnis penyimpanan dan kepelabuhan yang dikelola oleh PT Redeco Petrolin Utama (RPU) dan perseroan merupakan penopang pertumbuhan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group melalui optimalisasi aset dan mengintegrasikan jaringan logistik yang andal.
“Bisnis penyimpanan dan juga logistik kami ini melayani pasar nasional maupun internasional. Dengan kemampuan mengelola transportasi bahan baku penting bagi industri yang efisien dan aman, kami turut mendukung aktivitas industri di wilayah Cilegon dan Merak,” ujar Lingga yang juga menjabat sebagai Presdir RPU, Senin (28/4/2025).
Tim Bisnis Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi dan berkeliling di fasilitas penyimpanan dan kepelabuhan RPU serta salah satu vessel yang dioperasikan CSI yaitu Erawan 12.
Kawasan tersebut mengintegrasikan proses bongkar muat cairan dari vessel yang membawa muatan likuid untuk ditampung ke tangki yang tersedia di Redeco sebelum didistribusikan ke mitra pembeli.
Sementara itu, CSI yang merupakan anak perusahaan CDI di bidang logistik maritim tak hanya menyediakan sarana angkutan, tapi juga melengkapi portfolio pada sisi transportasi laut.
Adapun, TPIA tengah berancang-ancang memboyong PT Chandra Daya Investasi (CDI) melantai di Bursa lewat initial public offering (IPO). Seiring rencana tersebut, TPIA bergeliat menjalankan sejumlah aksi korporasi.
Dalam pemberitaan Bisnis pertengahan tahun lalu, TPIA memang membuka kemungkinan untuk membawa CDI melantai di pasar modal selepas konsen perusahaan untuk mendiversifikasi lini bisnis.
Arah diversifikasi bisnis Chandra Asri Group saat ini memang tertuju pada sektor infrastruktur yang digarap oleh CDI. Manajemen TPIA pun menilai bahwa CDI mempunyai prospek pasar yang cerah.
Namun, lewat keterbukaan informasi, emiten terafiliasi Prajogo Pangestu itu menegaskan belum bisa memastikan waktu eksekusi dalam memboyong CDI menjajal penawaran umum perdana di pasar saham (initial public offering/IPO).
Adapun, seiring dengan rencana membawa anak usaha IPO, TPIA bergeliat menjalankan sejumlah aksi korporasi. Di CDI, TPIA kemudian menggelontorkan tambahan modal senilai US$90 juta.
Aksi setor modal oleh TPIA kepada anak usahanya CDI itu dilakukan bersama dengan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group). Dalam aksi tambah modal itu, EGCO Group berkontribusi US$95 juta. Dengan begitu, total suntikan dana yang diraup CDI menjadi US$185 juta.
Lewat aksi tambah modal itu, Chandra Asri Group akan tetap memegang kepemilikan mayoritas di CDI. Investasi tambahan dari EGCO Group kemudian ditujukan untuk memperkuat kemitraan dan mendukung pertumbuhan aset infrastruktur CDI, yang mencakup energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, serta logistik.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.