Yield SUN Tenor 10 Tahun Diproyeksi 6,85%-7,13%
Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder bergerak variatif pada sesi perdagangan Kamis (17/4/2025).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 1 basis poin (bp) menjadi 6,78%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 2bp menjadi 6,91%. Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) bertahan di level 6,95%.
Secara week-over-week, yield curve UST 10-tahun dan CDS 5-tahun Indonesia masing-masing telah mencatatkan penurunan sebesar 14bp dan 4bp. Di sisi lain, Rupiah masih melemah sebesar 0,48% terhadap US$ dibandingkan level minggu sebelumnya. Pada periode yang sama, yield curve SUN 10-tahun masih mencatatkan penurunan mingguan sebesar 12bp ke level 6,95%.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe mengatakan, bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah.
"Kami memperkirakan weekly range untuk yield SUN 10-tahun pada periode 21-25 April di kisaran 6,85%-7,13%," katanya dalam riset, Senin (21/4/2025).
Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor, yaitu seri FR0084, FR0094, FR0096, FR0068.